Gus Ipul Ungkap Penyebab 115 Siswa dan 143 Guru Mundur dari SR

- Siswa mundur karena tidak siap tinggal jauh dari orang tua, hanya 115 dari total 9.705 siswa yang mundur.
- 143 guru memilih mundur, sebagian bahkan tak pernah mengajar satu kali pun, pengganti sudah disiapkan untuk mengisi kekosongan.
- Pengunduran diri ratusan guru tidak menjadi kendala, pengganti sudah disiapkan dan Sekolah Rakyat tetap optimistis akan terus berjalan.
Ponorogo, IDN Times – Program pemerintah pusat Sekolah Rakyat yang dijalankan Kementerian Sosial RI mencatat adanya gelombang pengunduran diri dari sejumlah siswa dan tenaga pendidik. Menteri Sosial RI, Syaifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul, mengungkapkan bahwa sebanyak 115 siswa dan 143 guru memilih mundur dari program ini.
Meski begitu, Gus Ipul memastikan bahwa hal ini tidak akan mempengaruhi jalannya proses belajar mengajar di Sekolah Rakyat yang tersebar di berbagai daerah.
1. Siswa mundur karena tidak siap tinggal jauh dari orang tua

Dalam kunjungannya ke Sekolah Rakyat Terintegrasi 5 Ponorogo, Senin (4/8/2025), Gus Ipul menjelaskan bahwa alasan utama para siswa mengundurkan diri adalah karena tidak siap mengikuti sistem asrama.
“Dari total 9.705 siswa, hanya 115 yang mundur. Itu pun karena mereka belum siap tinggal jauh dari orang tua. Tapi sudah ada penggantinya,” ujar Gus Ipul.
2. Ratusan guru juga mundur, sebagian bahkan tak pernah hadir

Tak hanya siswa, 143 guru juga memilih mengundurkan diri. Uniknya, sebagian dari mereka bahkan belum pernah hadir mengajar satu kali pun. Gus Ipul mengungkap bahwa beberapa guru tak memenuhi panggilan meski telah dinyatakan lolos seleksi oleh tim gabungan dari Kemendikdasmen, KemenPAN-RB, dan BKN.
“Ada yang diterima PPPK di daerahnya, ada juga yang menolak karena domisili dan lokasi penempatan jauh. Memang sebenarnya tidak diperbolehkan, tapi kita hormati keputusan mereka,” jelasnya.
3. Guru pengganti sudah disiapkan

Gus Ipul menegaskan bahwa pengunduran diri ratusan guru tidak menjadi kendala. Dari 1.469 guru yang telah direkrut, pengganti untuk yang mundur sudah disiapkan dan akan langsung mengisi kekosongan di 23 titik lokasi yang belum beroperasi.
“Yang bertahan, kami sangat menghargai dan berterima kasih. Mereka adalah bagian penting dari misi pendidikan ini,” tandasnya.
Meski sempat diterpa gelombang pengunduran diri, Gus Ipul tetap optimistis bahwa Sekolah Rakyat akan terus berjalan dan berkembang, demi membuka akses pendidikan berkualitas bagi semua kalangan.