Guru Besar Geofisika UB Paparkan 3 Sebab Utama Suhu Udara Meningkat

Malang, IDN Times - Suhu udara di Indonesia akan kian panas saat memasuki musim kemarau pada 2024 ini. Hal ini disampaikan oleh Guru Besar Geofisika Universitas Brawijaya (UB), Prof Adi Susilo setelah melalui berbagai penelitian.
Masyarakat Indonesia diharapkan mempersiapkan diri sebelum keluar rumah. Pasalnya paparan sinar matahari akan lebih intens.
1. Pertumbuhan awan minim

Prof Adi mengatakan jika meningkatnya suhu udara di Indonesia dan ASEAN dikarenakan pertumbuhan awan yang minim saat memasuki musim kemarau ini. Hal ini membuat sinar matahari langsung memapar permukaan bumi tanpa halangan.
"Kondisi ini membuat suhu udara semakin panas, karena kita akan langsung terpapar sinar matahari. Kemungkinan fenomena ini akan terjadi hingga Oktober 2024," terangnya saat dikonfirmasi pada Selasa (28/5/2024).
Di Indonesia sendiri suhu terpanas tercatat hingga yaitu 36,7 derajat di Deli Sedang. Sementara di Manila, Filipina mencapai 38,8 derajat dan di Bangladesh mencapai 43 derajat. Kemudian di Laos mencapai 43,2 derajat.
"Paling ekstrem memang di Thailand yang panasnya mencapai 52 derajat. Bahkan 61 orang dikabarkan tewas karena heatstroke," jelasnya.
2. Masih berpotensi terjadi hujan saat kemarau

Meskipun akan memasuki musim kemarau, Prof Adi mengatakan jika masih ada potensi hujan di Indonesia. Pasalnya Indonesia yang wilayah lautnya lebih luas, masih memungkinkan untuk menciptakan awan hujan.
"Tapi hujan yang terjadi bukanlah hujan yang bisa menyebabkan banjir. Jadi mungkin terjadi hujan ringan hingga sedang di tengah-tengah musim kemarau," jelasnya.
Meskipun hanya hujan ringan, Prof Adi mengatakan hujan ini bisa sedikit menurunkan suhu panas. Meskipun penurunannya tidak akan signifikan.
3. Ada 3 faktor penyebab naiknya suhu udara di Indonesia

Prof Adi menambahkan jika kenaikan suhu udara di Indonesia disebabkan faktor, pertama adalah peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau. Peralihan ini membuat terjadi fenomena gerak semu matahari yang memang seriap tahun terjadi. Fenomena gerak semu matahari ini terjadi pada akhir April 2024 hingga awal Mei 2024 yang berada di atas lintang 10 derajat lintang utara yang tepat berada di negara-negara ASEAN.
Kemudian faktor kedua adalah fenomena El Nino yang terjadi sejak 2022 hingga 2024 ini. Fenomena ini membuat suhu udara naik 2 derajat di atas normal.
"Faktor terakhir tentu karena terjadinya global warming, ini yang menyebabkan suhu udara di bumi terus naik seriap tahunnya," pungkasnya.
4. Jaga kondisi fisik

Kepala Stasiun Klimatologi UPT BMKG Karangploso, Anung Suprayitno mengatakan jika suhu udara di Malang Raya juga mulai mengalami kenaikan. Meskipun belum signifikan, ia memperingatkan warga untuk tetap menjaga kondisi fisik.
"Sejauh ini suhu udara di Kota Malang susah mencapai 30 derajat, diprediksi suhu udara bisa mencapai 33 derajat di bulan Juni 2024. Karena memasuki musim kemarau, jumlah kumpulan awan dan hujan sudah jauh berkurang," jelasnya.
Anung juga mengingatkan warga untuk menutup lebih banyak bagian tubuhnya agar tidak terpapar matahari secara langsung, atau juga hisa menggunakan sunscreen. Ia juga menyarankan warga untuk tidak menggunakan pakaian hitam yang mudah menyerap panas.