Gagal Panen Meluas, Harga Sayur di Ngawi Melambung Tinggi

Ngawi, Jawa Timur – Warga Ngawi dibuat kelimpungan dengan lonjakan harga sayur di pasar tradisional. Selama sepekan terakhir, hampir semua jenis sayuran mengalami kenaikan tajam, bahkan ada yang nyaris dua kali lipat. Penyebab utamanya diduga karena cuaca buruk yang membuat banyak petani gagal panen.
1. Buncis naik dua kali lipat

Di Pasar Besar Ngawi, harga buncis yang sebelumnya Rp12 ribu per kilogram kini melambung jadi Rp20 ribu. Sawi naik dari Rp7 ribu menjadi Rp10 ribu per ikat. Timun ikut melonjak dari Rp7 ribu ke Rp12 ribu per kilogram, dan tomat tak ketinggalan, naik dari Rp8 ribu menjadi Rp15 ribu.
Tak hanya sayuran, telur ayam pun mengalami kenaikan harga dari Rp27 ribu menjadi Rp28 ribu per kilogram. Sementara cabai rawit yang biasanya Rp25 ribu, kini sudah tembus Rp40 ribu per kilogram. Ironisnya, banyak cabai rusak akibat cuaca lembab.
Kondisi ini membuat masyarakat menjerit. Rina Puspitaningrum, warga Ngawi, mengaku kesulitan mengatur pengeluaran rumah tangga. “Daya beli jadi turun karena semua harga naik, seperti telur, sayur, cabai. Semua terasa banget buat kami masyarakat kecil,” keluhnya, Rabu (4/6/2025).
2. Dikeluhkan pedagang

Keluhan serupa juga datang dari para pedagang. Samsuri, penjual sayur di pasar, mengatakan pasokan sayur yang masuk semakin sedikit. “Yang naik mulai dari timun, sawi, tomat, buncis. Banyak tanaman rusak karena cuaca, jadi barangnya nggak ada,” ujarnya.
Pedagang cabai, Suprapto, juga merasakan dampaknya secara langsung. “Dua hari ini terus naik dari Rp25 ribu, sekarang sudah Rp40 ribu. Tapi banyak yang busuk juga,” katanya.
3. Pemerintah diminta kendalikan harga

Para pedagang memperkirakan harga-harga ini belum akan turun dalam waktu dekat, setidaknya hingga perayaan Idul Adha usai. Mereka berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mengendalikan harga dan membantu petani bangkit dari kegagalan panen.