Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Emil: KAI Siap Genjot Kereta Komuter dan Angkutan Kontainer di Jatim

Kereta Api Komuter (KRL) (unsplash.com/Fasyah Halim)
Kereta Api Komuter (KRL) (unsplash.com/Fasyah Halim)
Intinya sih...
  • Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengumumkan langkah strategis hasil pertemuannya dengan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk memperkuat konektivitas transportasi di Jawa Timur.
  • KAI berkomitmen menambah frekuensi kereta komuter demi memperkuat konektivitas kawasan aglomerasi Surabaya Raya dengan menggunakan sistem hybrid yang memungkinkan satu lokomotif beroperasi di jalur listrik maupun jalur biasa.
  • Proyek strategis Kereta Surabaya Regional Railway Line (SRRL) senilai EUR 230 juta akan menghubungkan Surabaya dan Sidoarjo sepanjang 27 kilometer, dibiayai melalui pinjaman dari
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengumumkan sejumlah langkah strategis hasil pertemuannya dengan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk memperkuat konektivitas transportasi di Jawa Timur.

"Kemarin kami bertemu dengan Dirut KAI, kita ingin mencocokkan beberapa hal penting,” ujar Emil di Surabaya.

Salah satu fokus utama pembahasan adalah optimalisasi penggunaan kereta api sebagai moda pengangkut kontainer untuk menekan beban logistik darat. “Beliau melihat bahwa ada potensi besar untuk meningkatkan penggunaan kereta sebagai pengangkut kontainer. Nah, ini sedang kita sinergikan agar ke depan bisa lebih optimal,” jelas Emil.

Selain sektor logistik, Emil juga membawa kabar baik bagi masyarakat kawasan Surabaya–Gresik–Sidoarjo. Ia menyebut KAI berkomitmen menambah frekuensi kereta komuter demi memperkuat konektivitas kawasan aglomerasi Surabaya Raya.

"Pak Dirut KAI berkomitmen untuk menambah frekuensi kereta komuter. Memang saat ini jaringannya belum sepenuhnya siap, tetapi akan menggunakan sistem hybrid, yaitu kereta yang bisa beroperasi di dua sistem. KRL maupun non-KRL,” terang Emil.

Ia menjelaskan, sistem hybrid tersebut memungkinkan satu lokomotif beroperasi di jalur listrik maupun jalur biasa, sehingga pelayanan transportasi publik tidak tergantung pada elektrifikasi penuh. “Ini kabar baik karena akan meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat di kawasan aglomerasi Surabaya Raya,” tambahnya.

Selain peningkatan armada, Emil menegaskan pentingnya integrasi antar moda transportasi, terutama antara kereta dan angkutan pengumpan (feeder) seperti bus lokal. “Kami juga mulai mencocokkan mengenai integrasi dengan kendaraan feeder, seperti bus lokal. Jadi bagaimana rutenya dan integrasinya dengan stasiun bisa berjalan dengan lancar,” jelasnya.

Emil menegaskan, seluruh hasil pembahasan dengan pihak KAI telah dilaporkan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai bagian dari upaya membangun sistem transportasi publik yang modern dan terintegrasi di Jawa Timur.

Sebelumnya, Emil juga memaparkan proyek strategis Kereta Surabaya Regional Railway Line (SRRL) yang akan menghubungkan Surabaya dan Sidoarjo sepanjang 27 kilometer. Proyek bernilai EUR 230 juta (sekitar Rp 4,46 triliun) ini dibiayai melalui pinjaman dari Bank Pembangunan Jerman (KfW).

"Ini mendapatkan pendanaan EUR 230 juta untuk tahap pertamanya saja dari KfW, Development Bank Jerman, sudah ditandatangani, dan kemudian ini dukungan dari pemerintah pusat tentunya, akan ada double track dan elektrifikasi,” ungkap Emil.

Menurutnya, SRRL menjadi bagian penting dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jawa Timur dalam membangun kawasan perkotaan berkelanjutan. “Salah satu backbone-nya adalah peningkatan kapasitas jaringan utama kereta api di jantung kota Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik,” tegasnya.

Emil menutup dengan optimisme bahwa kolaborasi antara Pemprov Jatim dan KAI akan melahirkan lompatan besar dalam transformasi transportasi publik Jawa Timur. Tidak hanya mempermudah mobilitas warga, tetapi juga memperkuat rantai pasok ekonomi nasional.

"Ini bukan sekadar proyek transportasi, tapi tentang masa depan mobilitas dan daya saing Jawa Timur,” pungkas Emil

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Khofifah Beri Penghargaan Tim Darurat Ponpes Ambruk kecuali Bupati Sidoarjo

12 Okt 2025, 15:29 WIBNews