Surabaya, IDN Times - Dua muncikari prostitusi online (daring), Endang (37) dan Tantri (28) telah ditahan oleh polisi Polda Jatim. Keduanya pun ditetapkan sebagai tersangka. Meski begitu, polisi terus mendalami kasus ini. Pasalnya, kasus ini termasuk jaringan besar karena melibatkan 45 artis dan 100 model.
Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Harissandi mengatakan kalau keduanya mempunyai latarbelakang yang berbeda. Untuk Endang, dia pernah menjadi asisten artis. Sementara Tantri pernah menjadi SPG (Sales Promotion Girl). "Iya yang Tantri (SPG), yang E (Endang) awalnya asisten artis," ujarnya saat ditemui di Mapolda Jatim, Senin (7/1).
Ditanya mengenai domisili keduanya, Harissandi mengatakan bahwa keduanya bukan orang Surabaya maupun Jawa Timur. "Orang Jakarta semuanya, orang Tasik," beber pria denga dua melati emas di pundak ini.
Harissandi juga menyampaikan, kalau kedua muncikari ini tidak saling mengenal. Keduanya ini beda jaringan dalam menjalankan bisnis prostitusi online. "Beda, karena Tantri kan dengan model, Endang dengan artis. Tidak (saling) mengenal," tambahnya.
Tak hanya itu, Harissandi mengungkapkan kalau Endang memiliki 45 artis yang ditawarkan ke pelanggannya. Sementara Tantri mempunyai 100 model yang ditawarkan, sehingga menjadi jaringan. "Kebanyakan model (majalah) FHM. Proses pemeriksaan masih (berjalan), nanti kami periksa. Tetap kamu panggil semua. Ada artis penyanyi dangdut," jelasnya.
Harissandi menambahkan, bahwa dalam proses pemeriksaan pihaknya hanya bertanya unsur hukum terkait saja. Seperti halnya masalah transmisi, muncikari dan beberapa unsur yang menyangkutnya. "Kami tidak tanya yang tidak ada unsur. Kami tidak menjerat korban maupun pemakai," pungkasnya.