Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Driver Taksi Online Korban Pembegalan di Gunung Anyar Meninggal Dunia

Mobil taksi online yang dibegal perempuan, Selasa (2/9/2024). (Dok. Command Center Surabaya)

Surabaya, IDN Times - Driver atau pengemudi taksi online korban pembegalan pada Selasa (1/10/2024) lalu, kini dinyatakan meninggal dunia, Senin (28/10/2024). Pengemudi bernama Pujiono (47) itu meninggal setelah dilakukan perawatan intensif di RSUD Dr Soetomo.

Humas Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur Daniel Lukas Rorongbmengatakan Pujiono meninggal pukul 10.00 WIB tadi. Sebelum meninggal, Pujiono telah menjalani operasi di RSUD Dr Soetomon.

“Beliau sempat mendapatkan perawatan intensif dan sudah menjalani operasi di RS. Namun, Allah berkehendak lain,” kata Daniel. Jenazah Pujiono akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Senin (28/10/2024) pukul 16.00 WIB. 

Atas meninggalnya Pujiono, Daniel turut mengucapkan duka cita. Dia berharap agar ke depan tak ada lagi kejadian serupa yang menimpa pengemudi taksi online. 

“Semoga almarhum diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Serta tidak ada lagi kejadian serupa terulang di masa mendatang,” ungkap dia. 

Seperti diberitakan sebelumnya, perempuan berinisial ML (23) asal Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan aksi pembegalan terhadap pengemudi taksi online yang dikendarai PJ (47). Aksi pembegalan itu terjadi di Gunung Anyar Surabaya, Selasa (1/10/2024) pukul 09.00 WIB.

Kapolsek Gunung Anyar, Iptu Sumianto Harsya Fahroni mengatakan, pelaku awalnya berangkat dari salah satu apartemen kawasan Surabaya Timur dan memesan taksi online. Ia ingin menuju toko printing di Jalan Mulyosari.

Saat tiba di toko tersebut, ML pun meminta bantuan orang meminjam aplikasi untuk memesan taksi online. Hal ini memang sengaja dilakukan oleh pelaku. "Dia memamg sengaja tidak pakai HP-nya sendiri pinjam orang lain menuju ke daerah Gunung Anyar," ujar Harsya

Tak lama setelah memesan taksi online, pengemudi berinisial PJ itu pun datang. Sesuai dengan alamat yang dituju, pengemudi pun berjalan ke arah Perumahan Royal Park Residence.  Sampai di jalanan perumahan, tiba-tiba pelaku yang duduk di belakang langsung menjerat leher korban dengan menggunakan tali tas. Korban yang merupakan seorang pria ini berusaha untuk melawan pelaku.

Pelaku pun mengeluarkan sebilah pisau yang dikeluarkan dari dalam tasnya. Sebilah pisau itu memang sengaja disiapkan untuk aksi pembegalan. "Dia (pelaku) mengeluarkan pisau yang sengaja dia bawa di dalam tasnya diambil pisau ditusuk ke leher korban," tuturnya. 

Pelaku terus menerus menusuk leher korban, sampai korban keluar dari mobil.  Kemudi mobil lalu diambil alih oleh pelaku. Pelaku kemudian berhasil membawa kabur mobil korban.Namun, ia tak tahu arah keluar dari area perumahan. Korban dengan menahan rasa sakit, berusaha untuk meminta pertolongan dengan berteriak.

Pelaku panik dan menabarak mobil warga, sehingga ban mobil milik korban yang dibawa pelaku pecah. Pelaku pun gagal kabur.

Pelaku kemudian diamankan warga. Tak lama polisi datang untuk membawa ke kantor Polsek Gunung Anyar. Saat dinterogasi, pelaku sempat mengaku bahwa aksinya itu dilakukan berkelompok. Namun, setelah ditelusuri, polisi tidak menemukan komplotan yang dimaksud pelaku. Sementara motif pelaku melakukan pembegalan adalah untuk pergi bekerja dan liburan ke Australia. Pelaku berniat menjual mobil hasil begal itu dengan nilai Rp50 juta.

Share
Topics
Editorial Team
Khusnul Hasana
EditorKhusnul Hasana
Follow Us