Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Demi Indonesia Merdeka Sinyal, Pemerintah Gelontorkan Rp 21 Triliun

IDN Times/Fitria Madia

Kepulauan Sangihe, IDN Times - Indonesia Merdeka Sinyal 2020 merupakan cita-cita yang sedang dicanangkan oleh pemerintah pusat melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) pemerintah mengucurkan dana Rp21 triliun untuk membuat semua wilayah di Tanah Air terjangkau sinyal telepon seluler. Dana itu berasal dari kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal (KPU) Telekomunikasi dan Informatika.

1. Butuh 5000 BTS agar bisa merdeka sinyal

IDN Times/Fitria Madia

Direktur Utama BAKTI, Anang Latif mengatakan bahwa untuk mencapai Indonesia Merdeka Sinyal 2020, BAKTI menargetkan pembangunan 5000 Base Transceiver Station (BTS) di area-area yang belum dimasuki operator karena faktor sinyal. Hingga saat ini, telah ada 725 unit yang telah dibangun.

Pembangunan jaringan serat optik memang diakui Anang cukup sulit dan menelan biaya yang tinggi. "Karena kita pakainya ring, jadinya ibarat jalan itu seperti ring road. Saat satu titik putus, maka titik lain bisa mendapatkan sinyal dari jaringan yang lain. Seperti ring road, memang berputar tapi tidak terputus agar warga dapat selalu merasakan internet cepat,"   Kata dia saat memberikan pemaparan dalam kunjungan Merdeka Sinyal 2020, BAKTI Jelajah Daerah 3 T di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Selasa (6/11). 

2. Pemerintah jalankan program Palapa Ring

IDN Times/Fitria Madia

Anang menjelaskan bahwa pembangunan BTS merupakan bagian dari program Palapa Ring merupakan jalan menuju Indonesia Merdeka Sinyal 2020. Program ini mengupayakan Indonesia merdeka sinyal dengan jaringan serat optik.

"Jaringan serat optik Palapa Ring merupakan jaringan yang diperlukan untuk menggelar jaringan pitalebar atau yang kita kenal dengan broadband layanan internet cepat. Harapannya seluruh masyarakat maupun pemerintahan dapat menikmati layanan internet cepat baik dari segi produktifitas pemerintahannya maupun untuk pertumbuhan ekonominya," jelas Anang.

Palapa Ring sendiri terbagi menjadi tiga paket yaitu Palapa Ring Paket Barat yang meliputi 5 Kabupaten/Kota, Palapa Ring Paket Tengah di 17 Kabupaten/Kota, serta Palapa Ring Paket Timur yang akan menghubungkan 33 Kabupaten/Kota.

3. Program Palapa Ring sempat terhenti 10 tahun

IDN Times/Fitria Madia

Anang melanjutkan, Merdeka Sinyal 2020 dulu sempat menjadi hal yang mustahil. Pasalnya, proyek ini pernah terhenti selama 10 tahun saat Kemenkominfo membentuk konsorsium Palapa Ring yang terdiri dari 9 penyedia layanan seluler. Namun rupanya, upaya tersebut gagal.

"Ternyata mengeksekusi jaringan di penjuru Indonesia ini susah. Ada persyaratan yg tidak terpenuhi yaitu prinsip saling membutuhkan. Mereka merasa saya lebih kuat atau lemah. Akhirnya bubar tahun 2009," terang Anang.

Akhirnya, saat pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Menteri Kominfo Rudiantara menyadari keganjalan mengapa Konsorsium Palapa Ring tidak dapat berjalan mulus. Akhirnya ia menunjuk BAKTI, unit organisasi noneselon di bawah Kemenkominfo untuk menjalankan program Palapa Ring.

4. Palapa Ring merupakan perwujudan Sumpah Palapa masa kini

IDN Times/Fitria Madia

Nama Palapa Ring dipilih karena merupakan representasi Sumpah Palapa yang dijalankan oleh Gajah Mada untuk menyatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Anang menuturkan, Palapa Ring juga merupakan upaya penyatuan NKRI melalui jaringan serat optik.

"Kami mengambil makna dari Palapa sendiri dari Sumpah Palapa di mana Gajah Mada pada saat itu berusaha menyatukan seluruh Indonesia. Nah unsur jaringan serat optiknya kiita masukkan di kata Ring," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us