Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bangun Ulang Jembatan Tunjungan, Pemkot Surabaya Libatkan Investor

IMG_2397.jpeg
Jembatan Jalan Tunjungan dibongkar. (Dok. Diskominfo Kota Surabaya)
Intinya sih...
  • JPO Jalan Tunjungan dibongkar dan akan dibangun ulang dengan dana dari investor yang bekerjasama dengan Pemkot Surabaya.
  • Investor akan membangun JPO tersebut dan dimanfaatkan sebagai reklame iklan untuk mengembalikan modal.
  • Pembangunan JPO baru ditargetkan selesai Desember 2025, tetap terkoneksi dengan MPP Siola, memiliki desain terbuka yang menarik, dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Jalan Tunjungan telah dibongkar dan akan dibangun ulang. Dana pembangunannya pun akan disokong dari investor yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan bahwa JPO Jalan Tunjungan yang lama sudah tidak layak pakai dan berpotensi membahayakan warga. Karena itu, JPO tersebut dibongkar dan segera dibangun dengan yang baru

"Karena kekuatannya (jembatan) sudah tidak kuat, kalau dibiarkan roboh, bahaya. Makanya didandani (diperbaiki) kan. Nah, nanti kalau dibangun lagi itu harus disesuaikan dengan kondisi yang sekarang," ujar Eri, Rabu (13/8/2025).

Eri memastikan bahwa pembangunan JPO Tunjungan tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya. Sebab, anggaran pembangunan JPO didanai oleh investor. "Anggaran dari investor, yang membangun dia," tegasnya.

Investor akan membangun JPO tersebut dan nantinya akan dimanfaatkan sebagai reklame iklan. Modal mereka akan didapat dari jasa sewa papan iklan tersebut.

"Jadi kan yang mengelola seperti JPO, berarti nanti ketika ada penggunaan anggaran dari mereka, maka mereka bisa memanfaatkan untuk reklame, untuk mengembalikan modal," paparnya.

Eri kembali menekankan bahwa pembangunan infrastruktur di Surabaya tidak sepenuhnya menggunakan APBD. Bahkan, ia mencontohkan seperti pembangunan Taman Harmoni, yang melibatkan investor sebagai wali taman. "Kayak Taman Harmoni kemarin, saya punya wali taman. Jadi nanti yang di Jalan Diponegoro, Jalan Basuki Rachmat, juga sama seperti itu (melibatkan investor)," katanya.

Meski JPO Jalan Tunjungan dibangun oleh investor, Eri meminta agar pembangunan jembatan tersebut tetap memperhatikan estetika di lingkungan sekitar. "Jadi harus terkoneksi dengan lingkungan sekitar. Karena kan sekarang bentuknya sudah seperti itu, tidak bisa dibuat tertutup. Silakan nanti dengan Dinas Cipta Karya, soal tata ruang, terus bentuk-bentuk jembatannya," jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati, menyebutkan bahwa JPO lama yang dibangun pada tahun 1987 kondisinya sudah rapuh berdasarkan hasil kajian tim independen. "Berdasarkan kajian tim independen, jembatan itu memang sudah ada yang rapuh. Karena itu, harus segera diselamatkan. Makanya harus dilakukan pembongkaran dan nanti akan dibangun kembali," ujar Wiwiek.

Pembangunan JPO baru ini ditargetkan selesai pada Desember 2025. Dengan demikian, pihaknya berharap JPO tersebut dapat digunakan masyarakat umum pada awal tahun 2026. "Fungsinya tetap sama sebagai JPO, menghubungkan orang dari Siola menuju Jalan Tanjung Anom, tetapi dibuat menonjol estetikanya," ungkapnya.

JPO baru ini nantinya akan tetap terkoneksi dengan Mal Pelayanan Publik (MPP) Siola. Selain itu, jembatan baru akan memiliki desain terbuka yang lebih menarik dan bahkan berpotensi menjadi spot untuk berfoto.

Wiwiek memastikan bahwa proses pembangunan JPO tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat, karena sudah dilakukan penyesuaian waktu pengerjaan. "Kami juga memastikan pembangunan Jembatan tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat, karena sudah dilakukan penyesuaian waktunya,” tutupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us