Ceramah Mahfud MD Singgung Pernyataan Prabowo Indonesia Bubar 2030

Surabaya, IDN Times - Mahfud MD dalam ceramahnya di Masjid Manurul Ilmi Kampus Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Senin (10/3/2025) menyinggung pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang Indonesia akan bubar pada 2030 yang diutarakan tahun 2018 silam.
Dalam ceramahnya itu, Mahfud MD mengatakan, pernyataan Presiden Prabowo pada 2018 silam itu bisa saja terjadi bila ketikadadilan, kesewenangan dan korupsi terus dibiarkan. Pernyataan tersebut bukan tanpa dasar.
"Saya ingin melanjutkan pendapat presiden Prabowo Subianto, yang disampaikan tahun 2018, 6 tahun sebelum jadi presiden, dia mengatakan, berdasarkan studi yang dilakukan orang di luar negeri tahun 2030 Indonesia ini bubar kalau ketidakadilan, kesewenangan, korupsi dibiarkan, Indonesia akan bubar," ujarnya.
Mahfud menuturkan, pernyataan Prabowo itu sempat membuat publik geram. Apalagi, sejumlah pihak menyebut bahwa Indonesia akan mencapai peningkatan di berbagai sektor.
"Masak Indonesia bubar? 'Kan sudah dihitung oleh lembaga studi. Ini yang menghitung nggak main-main. Tolong dihitung kapan Indonesia bisa jadi Indonesia Emas tahun 2045," ungkapnya.
Terlebih, pada tahun 2010, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah memperhitungkan kapan bangsa ini bisa mencapai Indonesia Emas. Hasil perhitungan itu, Indonesia akan mencapai Emas pada tshu. 2045.
"Pak SBY waktu itu membuat Perpres tentang Indonesia emas, kemudian diperbarui oleh pak Jokowi (Presiden Joko Widod) peta jalannya seperti apa, ini sampai (Indonesia Emas) ke 2045," jelasnya.
Namun, tiba-tiba pada 2018 Prabowo mengeluarkan pernyataan Indonesia bubar di tahun 2030. Menurut Mahfud, pernyataan itu, bukan tidak mungkin jika negara dikelola dengan cara ugal-ugalan.
"Tapi kata Pak Prabowo (Indonesia) itu bubar dan itu benar kalau negara ini dikelola ugal-ugalan, itu tidak sampai 2045," kata dia.
Kehancuran suatu bangsa, kata Mahfud buka hal yang mustahil. Ia pun mencontohkan negara di Timur Tengah seperti Persia, Mesir hingga Iran yang hancur karena hukum di negara tidak ditegakkan.
"Nabi mengatakan, hai sampaikan kepada Bani Makhzum, bahwa hancurnya bangsa besar di masa lalu itu karena hukum tidak ditegakkan, jika ada orang besar berasalah, punya kedudukan, punya uang, tidak bisa dihukum meskipun bersalah, sementara kalau orang kecil langsung dihukum. Kata nabi bangsa seperti itulah yang hancur," katanya.
Untuk itu, jika bangsa ini ingin mencapai Indonesia Emas di tahun 2045, maka keadilan hukum harus diteggak. Pemimpin juga harus memiliki karakter yang berintegritas dan profesional.
"Kalau melanggar dihukum, jangan minta dispensasi, tugas negara menegakkan hukum, agar Indonesia bisa mencapai Indonesia Emas. Orang yang berani menegakkan hukum dan berani tidak melanggar hukum itu lah orang yang berkarakter," pungkas dia.