Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jembatan Suramadu (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Surabaya, IDN Times - Aksi bunuh diri marak terjadi di Jembatan Suramadu. Catatan IDN Times, sepanjang Januari - Juli 2022, telah ada sebanyak lima kasus mengakhiri hidup di sini. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur (Jatim) - Bali mengakui belum mampu mencegah aksi tersebut.

1. CCTV yang ada berkualitas rendah

Ilustrasi CCTV. IDN Times/Mia Amalia

Kepala Satker Preservasi Jalan Bebas Hambatan Jembatan Suramadu, Herlambang Zulfikar bilang, sebenarnya sudah ada beberapa kamera pemantau atau CCTV di jembatan yang menghubungkan antara Surabaya dengan Bangkalan, Madura itu. Tapi CCTV itu hanya mampu mengamati objek berupa kendaraan yang melintas.

"Kalau CCTV ada hanya pengecekan terkait arus lalu lintas dan segala macam. Kita ada enam dari pylon sisi Surabaya kemudian ada sisi satunya pylon sisi Madura," ujarnya kepada IDN Times, Selasa (5/7/2022).

"Tapi secara detail kita gak bisa melihat orang. CCTV tidak bisa kita zoom sedetail itu hanya melihat pergerakan arus lalu lintas. Kalau truk besar lewat itu kelihatan. Kalau manusia sebegitu kecilnya itu gak nutut untuk melihat detail. Semakin di zoom semakin pecah, apalagi plat nomor (tidak terlihat)," dia menambahkan.

2. Segera dipasang CCTV berkualitas tinggi

Editorial Team