Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

BPBD Surabaya Antisipasi Hujan Deras Disertai Angin Imbas La Nina

ilustrasi musim hujan (pexels.com/Thgustavo Santana)

Surabaya, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya melakukan antisipasi hujan deras disertai angin imbas fenomena La Nina yang terjadi di Jawa Timur. Dalam persiapan abrisipasi bencana alam, pihaknya telah menggelar apel pada Senin (4/11/2024) kemarin. 

Kepala BPBD Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, pihaknya telah memastikan kesiapan peralatan, sarana, maupun personel untuk menghadapi ancamanan bencana alam imbas fenomena La Nina. "Kita sudah (lakukan ) persiapan kemungkinan (terjadinya fenomena) La Nina dan ikutannya, angin puting beliung, hujan deras," ujar Hebi, Selasa (5/11/2024).

Selain personel BPBD, antisipasi juga dilakukan oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD)masing-masing. Mulai dari melalukan kerja bakti, perantingan hingga pembersihan saluran air. 

"Terkait kerja bakti Surabaya Bergerak, normalisasi saluran primer, sekunder, dan merapikan pohon," tutur dia.

Pihaknya juga akan segera mengirim surat edaran kepada masyarakat. Surat tersebut berisi imbauan untuk berhati-hati saat berada di jalan ketika sedang hujan. 

"Musim hujan biasanya ingin cepat berteduh, ban halus, itu diantisipasi, jangan sampai terjadi kecelakaan tunggal karena licin. Jangan berteduh di pohon. Juga ada pengecekan baliho," imbuhnya.

Di samping itu, pihaknya juga telah menyiapkan 18 pos pantau untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi. Pos tersebut diaktifkan selama 24 jam 

"(Personel yang digerakkan) posko dari DSDABM, DLH, Satpol PP, Dinkes, BPBD harus 24 jam," pungkas dia.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, mewaspadai potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Timur yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi mulai dari hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es yang terjadi sejak 31 Oktober hingga 06 November 2024. 

Wilayah yang terdampak mulai dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan sejumlah kota dan kabupaten lainnya di Jawa Timur.

Saat ini sebagian besar wilayah Jawa Timur telah memasuki musim hujan. Suhu muka laut di perairan Jawa Timur yang hangat mengakibatkan peningkatan pasokan uap air di atmosfer.

Selain itu, kelembapan udara yang tinggi mulai lapisan bawah hingga menengah mendukung terbentuknya awan-awan konvektif yang masif, serta adanya daerah konvergensi atau pertemuan massa udara dan gangguan gelombang atmosfer Rossby mendukung terbentuknya daerah pumpunan awan hujan di wilayah Jawa Timur.

BMKG Juanda menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadapbpotensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan. 

Wilayah dengan topografi curam/bergunung tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrern seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khusnul Hasana
EditorKhusnul Hasana
Follow Us