Berteduh di Bawah Pohon, Petani Asal Tuban Tewas Disengat Tawon Ndas

Emil menceritakan, peristiwa nahas itu terjadi saat korban berjalan dari rumah ke kebun jagung miliknya. Kebun tersebut tak jauh dari rumahnya. Korban bermaksud menyiram jagung di kebun.

Matahari yang meyengat rupanya membuat Japar tak kuat berlama-lama di tengah kebun. Lantaran kepanasan, dia beristirahat dan berteduh di bawah pohon mangga.

Nahas, saat itu lah dia justru diserang kawanan tawon ndas. "Korban berteduh karena kepanasan. Saat berteduh, dia diserang lebah," jelasnya.

Japar sempat lari dari kawanan hewan yang memiliki nama latin Vespa affinis itu. Dia berusaha menyelamatkan diri ke lokasi yang lebih aman.

Tapi kawanan tawon ndas itu tetap mengejar Japar dan menyengat bagian badan hingga wajah. Japar kemudian tumbang tak sadarkan diri.

"Bapaknya (Japar) sudah berusaha menghindar dan berlari. Namun sayangnya, lebah itu justru mengejar dia," ungkapnya.

Korban kemudian ditolong oleh kakaknya. Dia sempat diberi minum lalu kemudian dibawa pulang.

Di rumah, Japar yang setengah sadar terus merintih kesakitan. Keluarganya kemudian membawa Japar ke Puskesmas Soko. Di sana, Japar dirawat selama semalam.

Saat dirawat di puskesmas, kondisi Japar malah memburuk. Dia lalu dirujuk ke RSUD dr. Koesma Tuban. Sayang, nyawanya tak bisa diselamatkan setelah dirawat selama seminggu.

Usai insiden tersebut, petugas BPBD Kabupaten Tuban meluncur ke lokasi untuk memusnahkan sarang lebah. "Ada dua lokasi sarang lebah yang kami bakar. Di Desa Kenongosari Lor dan Desa Kenongosari Kidul. Ya tentunya kami berharap agar kejadian ini tidak lagi menimpa orang lain," pungkasnya.