Jember, IDN Times - Penutupan jalan nasional tepatnya Jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Banyuwangi, menimbulkan kemacetan di beberapa wilayah terdampak. Selain itu, penutupan selama dua bulan ke depan sampai dengan 24 September 2025, memberikan dampak pada mobilitas masyarakat dan sektor lainnya, termasuk energi untuk distribusi BBM dan LPG.

Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengatakan, terjadi kelangkaan BBM di Bondowoso dan Jember. Hal ini menjadi tantangan yang dihadapi karena jembatan Besuk Kobokan atau yang dikenal Jembatan Gladak Perak diperbaiki hingga Oktober. Sehingga kendaraan tidak melewati gumitir dan tidak melewati Besuk. Melainkan harus melewati Arak-Arak, Bondowoso.

"Hal ini memengaruhi kuota BBM yang kalau melewati Gumitir 32 KL, maka sekarang 24 dan 16 KL," ujarnya, Selasa (29/7/2025). 

"16 KL dan 24 KL yang dari bondowoso akan lewat Besuki sedangkan Jember akan melewati Lumajang," imbuhnya.

Untuk sementara waktu pelayanan BBM di wilayah di Jember dan Bondowoso disuplai dari Malang dan Surabaya. Selain itu Emil mengingatkan agar masyarakat tidak punic buying karena stok dan armada sudah dilakukan oleh Pertamina untuk mempercepat proses pemulihan cadangan BBM.

Sementara pihak Pertamina, melaksanakan alih suplai ini sejak 24 Juli 2025 pada awal penutupan Jalur Gumitir. "Terdapat 79 mobil tangki bantuan yang sudah kita sediakan, masing-masing berasal dari suplai Banyuwangi, Surabaya dan Malang dengan tetap mempertimbangkan jalur yang dilalui yang hanya bisa dilintasi maksimal kapasitas 24 KL," terang Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi.

"Sebagai upaya antisipasi selanjutnya, mendukung upaya normalisasi penyaluran, distribusi juga akan dibantu melalui Tuban dan Madiun," pungkas Ahad.