Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Baru 9 Dapur, Program MBG di Magetan Jauh dari Target Nasional

Suasana dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Lembeyan. IDN Times/Riyanto.
Suasana dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Lembeyan. IDN Times/Riyanto.
Intinya sih...
  • Bupati Magetan menyambut gembira penambahan 7 dapur MBG baru, total menjadi 9 dapur aktif. Namun, masih ada pekerjaan besar karena terkendala keterbatasan anggaran.
  • Dalam peresmian 7 dapur baru, Deputi Tata Kelola Badan Gizi Nasional menekankan transparansi dan kualitas sebagai prioritas. Capaian Magetan masih jauh dari standar nasional.
  • Program MBG membawa harapan besar di tengah tantangan pemenuhan gizi anak. Namun, masyarakat menanti menu sehat bukan sekadar janji, butuh bahan lengkap dan koki yang cekatan.

Magetan, IDN Times – Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diharapkan menjadi solusi pemenuhan gizi anak-anak Indonesia, rupanya masih terseok di Kabupaten Magetan. Hingga akhir Juli 2025, daerah ini baru memiliki 9 dapur MBG aktif dari target 50 dapur per kabupaten/kota.

Dari jumlah tersebut, 2 dapur lebih dulu beroperasi di Kecamatan Magetan dan Sukomoro, sementara 7 dapur baru yang diresmikan Rabu (23/7/2025) masih dalam tahap persiapan untuk mulai beroperasi awal Agustus mendatang.

Yaitu di Kecamatan Lembeyan, Sidorejo, Parang, Bendo, Karangrejo, Barat dan Sukomoro. Masing-masing dapur menyediakan MBG 3000 an porsi.

1. Terkendala keterbatasan anggran

Suasana dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Lembeyan. IDN Times/Riyanto.
Suasana dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Lembeyan. IDN Times/Riyanto.

Bupati Magetan, Nanik Endang Rusminiarti, menyambut gembira penambahan dapur baru ini. Ia menyebut program MBG bukan hanya memberi makan anak-anak, tapi juga menggerakkan roda ekonomi lokal.

"Dengan tambahan tujuh ini, total menjadi sembilan dapur yang siap dioperasikan. Dampaknya sangat luar biasa. Anak-anak makan sehat, masyarakat sekitar pun ikut bergerak karena bahan dapur diambil dari warga sekitar," ujar Nanik.

Namun demikian, ia tak menampik bahwa masih ada pekerjaan besar, 40 dapur lagi harus dikebut agar Magetan bisa menyusul daerah lain yang sudah lebih siap.

"Masalahnya anggaran terbatas ya, untuk itu kita tengah koordinasikan dengan pemerintah pusat,” jelasnya.

2. Potrnsi kercunan dan korupsi

Suasana dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Lembeyan. IDN Times/Riyanto.
Suasana dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Lembeyan. IDN Times/Riyanto.

Dalam peresmian 7 dapur baru tersebut, Deputi Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN), Tigor Pangaribuan, turut hadir dan memberi pesan tegas, tentang transparansi dan kualitas harus jadi prioritas.

"Kami tekankan dua hal utama yaitu kualitas bahan makanan dan akuntabilitas keuangan. Jangan sampai ada yang kercunan makanan, selain itu ini uang negara, jadi tidak boleh ada penyimpangan,” tegas Tigor.

Meski memuji fasilitas dapur yang sudah ada, Tigor juga menyoroti capaian Magetan yang masih jauh dari standar nasional.

"Target nasional 50 dapur per kabupaten/kota dan harus sudah berjalan penuh maksimal November 2025. Magetan baru punya 9, dan dari itu, baru 2 yang benar-benar aktif memasak," tandasnya.

3. Masyarakat menanti menu sehat, bukan sekadar janji

Suasana dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Lembeyan. IDN Times/Riyanto.
Suasana dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Lembeyan. IDN Times/Riyanto.

Program MBG sendiri membawa harapan besar di tengah tantangan pemenuhan gizi dan ketahanan pangan anak. Namun, harapan itu tak akan matang hanya dengan rencana. Seperti resep masakan, butuh bahan yang lengkap, waktu yang tepat, dan koki yang cekatan agar dapur MBG tak hanya mengepul, tapi juga menyajikan perubahan nyata.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us