Bapak dan Anak di Ponorogo Tewas Terseret Banjir Bandang

Ponorogo, IDN Times – Banjir bandang yang melanda Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo Jawa Timur sejak Minggu dinihari, (15/12/2024) membawa duka mendalam bagi warga Desa Jabung. Dua orang, yakni seorang ayah dan anaknya, ditemukan tewas setelah terseret arus deras yang membajiri kawasan tersebut. Korban adalah Imam Suhada (54) dan putranya, Achir Bagus Dwi Ardiyanto, siswa kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) setempat.
1. Kronologi korban banjir

Tragedi ini bermula ketika Achir terseret arus banjir di depan rumahnya. Imam, yang melihat anaknya dalam bahaya, segera berusaha menyelamatkannya. Namun, upaya heroik ini berujung petaka. Menurut Icha, istri Imam, suaminya diduga tersengat listrik saat mencoba menyelamatkan Achir.
"Bapak itu mau nolongin anak yang hanyut. Ketika nolongin, saya nggak tahu pegang tiang lampu ada setrumnya atau tidak. Tapi setelah itu kelihatan lemas dan hanyut terbawa arus," tutur Icha dengan nada pilu, Senin pagi (16/12/2024).
2. Kedua korban ditemukan tak bernyawa

Pencarian warga akhirnya menemukan keduanya dalam kondisi tidak bernyawa pada Senin pagi sekitar pukul 05.30 WIB, tak jauh dari lokasi hanyut. Bukhari, warga setempat, menjelaskan bahwa Imam dan Achir ditemukan berselang waktu singkat.
"Korban satu anak-anak, satu dewasa. Informasinya, yang dewasa ini mau menolong anak-anak, tetapi ikut hanyut," kata Bukhari.
3. Hingga siang ini banjir belum surut

Hingga berita ini ditulis, genangan banjir di Kecamatan Mlarak belum sepenuhnya surut. Aparat gabungan dari kepolisian, TNI, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo masih terus berjaga di lokasi.
Kejadian ini menjadi pengingat pahit bagi warga Ponorogo tentang pentingnya kewaspadaan saat menghadapi bencana alam, terutama di wilayah yang rawan banjir seperti Kecamatan Mlarak. Banjir bandang kali ini tak hanya merenggut nyawa, tetapi juga menyisakan luka mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat