Malang, IDN Times - Arema FC akan kembali ke Stadion Kanjuruhan setelah 2 tahun menjadi tim musafir, kembalinya Singo Edan akan terjadi saat mereka menjamu Persik Kediri pada Minggu (11/5/2025). Laga ini akan jadi atensi pihak kepolisian karena sejarah rivalitas antara kedua suporter, Aremania dan Persikmania.
Arema FC Vs Persik di Stadion Kanjuruhan jadi Atensi Kapolda Jatim

1. Kapolda Jatim sebut laga Arema FC Vs Persik jadi atensi untuk pengamanan
Kapolda Jawa Timur (Jatim), Irjen Pol Nanang Avianto menyampaikan jika telah melaksanakan assessment pada Stadion Kanjuruhan dan telah dinyatakan aman. Pihaknya juga telah melakukan simulasi pengamanan pertandingan dan melakukan koordinasi dengan Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC.
"Jadi kita buat sehumanis mungkin pelaksnaannya dan profesional. Kita harap pelaksanaan bisa dinikmati masyarakat sehingga ini menjadi tontonan baik bagi semuanya penggemar sepak bola. Karena kita tahu penggemar sepak bola luas biasa jumlahnya maka harus kita fasilitasi," terangnya saat mengunjungi Pendopo Agung Kabupaten Malang pada Selasa (6/5/2025).
Ia berharap para suporter yang datang juga bisa menahan diri agar tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Ia ingin pertandingan ini jadi cerminan bahwa kegiatan di jatim bisa kondusif, aman, nyaman, dan dinikmati.
2. Pemkab Malang akan dukung pengamanan pada laga ini
Tidak hanya pihak kepolisian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang juga akan ikut dalam melakukan pengamanan. Bupati Malang, Muhammad Sanusi siap ikut menjaga kondusivitas di Kabupaten Malang selama laga ini.
"Kita sudah siap untuk melakukan pertandingan di Kabupaten Malang dan kita dukung kedamaian dan keindahan. Sehingga semua kegiatan pertandingan jadi tontonan yg menyenangkan untuk masyarakat," ujarnya.
3. Begini skema pengamanan yang akan dilakukan Polres Malang
Di tempat terpisah, Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo menyampaikan bahwa pihaknya akan menerapkan pola pengamanan yang lebih terukur dan terintegrasi dengan seluruh pemangku kepentingan. Ia menegaskan bahwa pertandingan ini bukan sekadar kompetisi olahraga, melainkan momentum pemulihan kepercayaan publik.
"Pengamanan ini kami lakukan dengan pendekatan humanis, profesional, dan proporsional. Semua elemen keamanan sudah kami siapkan dengan cermat, baik dari aspek teknis pengamanan hingga antisipasi potensi kerawanan," ucapnya.
Danang mengungkapkan bahwa seluruh personel akan ditempatkan berdasarkan analisis kerawanan dan pengalaman sebelumnya. Menurutnya, pengamanan akan dilakukan secara terpadu dan mengedepankan pendekatan humanis. Pihaknya juga telah menyiapkan langkah antisipatif melalui koordinasi intensif dengan TNI, Pemkab Malang, manajemen Arema FC, dan unsur lainnya.
"Kami ingin memastikan bahwa semua unsur, mulai dari perangkat keamanan hingga panitia pelaksana, bekerja sesuai tugas dan fungsi masing-masing. Kami tidak ingin ada celah," jelasnya.
Ia menjabarkan bahwa pengamanan oleh Polri akan difokuskan pada ring 2 hingga ring 4. Skema pengamanan ini akan melibatkan lebih dari 2000 personel gabungan dari Polres Malang, Polda Jatim, TNI, Satpol PP, hingga tenaga medis. Polres Malang juga menyiapkan rekayasa lalu lintas, jalur evakuasi darurat, serta posko layanan cepat tanggap di area strategis.
"Polri akan bertugas di ring 2, yaitu area gate ticketing. Kemudian ring 3 dan ring 4 yang meng-cover area luar stadion, termasuk kantong parkir dan akses masuk. Sementara ring 1 yang berada di dalam stadion akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab panitia pelaksana dan steward internal. Tugas kami memastikan situasi di luar tetap kondusif dan tidak ada gangguan keamanan dari luar yang bisa mengganggu jalannya pertandingan," paparnya.
Ia melanjutkan, bahwa Panpel Arema FC hanya menyediakan 10.000 tiket yang dijual secara online melalui aplikasi Arema Utas. Tiket hanya bisa dibeli oleh member terverifikasi, sebagai bentuk pembatasan dan pengendalian jumlah penonton. Penonton wajib terverifikasi sebagai member, dan wajib membawa e-tiket serta KTP saat memasuki stadion.
Untuk menguji kesiapan skema pengamanan, Arema FC akan menggelar laga uji coba bertajuk laga amal melawan Kepanjen All Star pada 8 Mei 2025. Hanya 2.000 penonton yang diizinkan hadir dalam laga simulasi tersebut.
"Ini akan jadi gladi pengamanan bagi semua pihak, sekaligus bahan evaluasi menjelang pertandingan resmi. Kami tidak hanya bicara soal keamanan fisik, tapi juga pengendalian akses masuk. Semua sudah kami simulasikan, termasuk jalur evakuasi dan rekayasa lalu lintas," pungkasnya.