Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Uji coba makan bergizi gratis di TK Kartika kelurahan Tambran Magetan. IDN Times/ Riyanto.

Magetan, IDN Times – Sebanyak 2.580 siswa dari 15 sekolah di wilayah Magetan, mulai dari jenjang TK, SD hingga SMP menikmati program makan bergizi gratis. Program ini dipantau langsung oleh Dandim 0804/Magetan, Letkol Inf Hasan Dasuki. Para wali murid dan guru, menyambut optimistis program ini dapat bermanfaat untuk perbaikan gizi anak.

1. Antusiasme siswa di TK Kartika

Dandim 0804/Magetan, Letkol Inf Hasan Dasuki, saat tinjau makan bergizi gratis di TK Kartika. IDN Times/ Riyanto.

Di TK Kartika Kelurahan Tabran, para siswa terlihat ceria menikmati hidangan bergizi berupa nasi, ayam goreng, sayur, dan buah pepaya. Dipandu oleh guru dan orang tua, mereka makan dengan penuh semangat setelah terlebih dahulu berdoa bersama.

Dandim 0804/Magetan, Letkol Inf Hasan Dasuki, turut hadir mendampingi dan menyemangati para siswa.

“Alhamdulillah, program makan bergizi gratis pertama dilaksanakan pertama ini berjalan lancar. Anak-anak sangat menikmati hidangan hari ini. Kami siap melanjutkan program ini demi mendukung kesehatan dan kecerdasan mereka,” ujarnya.

Salah satu siswi, Jihan, mengaku senang dengan menu yang disediakan. “Enak, seperti masakan ibu di rumah. Tapi tadi nggak habis, jadi dibawa pulang,” ujarnya polos.

2. Tangapan pihak sekolah

Ilustrasi Menu makan bergizi gratis hari ini. IDN Times/ Riyanto.

Kepala TK Kartika, Diah, menilai program ini sangat efektif mengurangi angka stunting di Magetan. Menurutnya, menu bergizi yang disediakan dapat memperbaiki pola makan anak-anak yang selama ini cenderung kurang seimbang.

"Selama ini banyak orang tua hanya membawakan bekal yang disukai anak, seperti nasi dan mie dengan lauk seadanya. Dengan program ini, anak-anak jadi mau makan sayur karena mereka melihat teman-temannya juga makan,” jelas Diah.

Ia juga mengapresiasi Presiden Prabowo atas inisiatif ini. “Program ini benar-benar membantu anak-anak tumbuh sehat dan cerdas. Para orang tua juga lebih ringan karena tidak perlu menyiapkan bekal yang sering kali kurang bergizi,” tambahnya.

3. Respons orang tua siswa

Anggita dan Sinta orang tua siswa. IDN Times/ Riyanto.

Orang tua siswa juga menyampaikan rasa syukur mereka. Anggita, salah satu orang tua, mengakui bahwa anaknya sulit makan sayur di rumah. Namun, di sekolah anaknya lebih antusias makan karena kebersamaan dengan teman-temannya.

"Biasanya kami harus bangun pagi menyiapkan bekal, tapi belum tentu bergizi. Program ini benar-benar meringankan dan membuat anak kami makan lebih baik,” ungkapnya.

Sinta, orang tua lainnya, berharap program ini terus berlanjut. “Kami tidak lagi khawatir anak-anak kurang gizi. Semoga program ini tidak berhenti meskipun presiden berganti,” harapnya.

Ke depan, program makan bergizi gratis ini akan menjangkau 130 ribu siswa di Magetan. Untuk itu, diperlukan sekitar 47 dapur umum guna memenuhi kebutuhan pangan. Saat ini, baru tersedia satu dapur umum di kota Magetan.

Editorial Team

EditorRiyanto