Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Alasan Domisili, Guru Sekolah Rakyat Urung Ngajar

Riyanto
Mensos Saifullah Yusuf saat tinjau pelaksanaan MPLS Sekolah Rakyat di Ponorogo. IDN Times/Riyanto.
Intinya sih...
  • Guru SR di Jatim mundur sebelum sekolah operasional karena jarak rumah yang terlalu jauh.
  • Dinsos Jatim menerima laporan lebih dari satu guru yang membatalkan untuk mengajar di SR, kemungkinan karena masalah domisili.
  • Dinsos telah berkoordinasi dengan kepala sekolah SR dan Kemensos untuk menindaklanjuti kekosongan guru.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur (Jatim) menerima laporan bahwa ada guru Sekolah Rakyat (SR) yang memilih untuk mundur sebelum sekolah operasional. Salah satu faktornya ialah jarak rumah dengan tempat kerja yang terlalu jauh.

"Gurunya itu istilahnya bukan mundur. Dia belum masuk (sekolahnya)," ujar Kepala Dinsos Jatim, Restu Novi Widiani saat dikonfirmasi.

Novi tidak merinci jumlah guru yang membatalkan untuk kerja atau mengajar di SR. Tapi yang jelas lebih dari satu. "Mungkin di antara mereka (guru yang mundur) adalah domisili yang menjadi pertimbangan," bebernya. "Itu di beberapa saja," tambah mantan Pj Wali Kota Surabaya ini.

Untuk menindaklanjuti kekosongan guru yang mundur sebelum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ini, Novi menegaskan bahwa dinsos telah berkoordinasi dengan kepala sekolah SR terkait serta Kementerian Sosial (Kemensos).

"Tugas kita menerima laporan dari kepala sekolah kemudian menjembatani untuk komunikasi dengan Kemensos," katanya.

"Nah, untuk guru ini bukan tugas Kemensos sendirian. Tapi juga Kemendikdasmen," imbuh Novi. Ia menambahkan, kalau mencari guru buat SR tidak mudah. Dia diharuskan mendidik di kelas, tapi menjadi orangtua juga. Mengingat SR ini menerima murid dari keluarga miskin kategori Desil 1 dan 2. Kemudian sistem sekolahnya asrama atau boarding school laiknya mondok.

Kendati ada sejumlah kendala tersebut, Novi menegaskan bahwa SR tetap berproses. Bahkan jumlahnya yang operasional terus bertambah. Ia menyebut saat ini sudah ada sebanyak 15 SR yang operasional. Sebanyak 12 SR masuk tahap 1A. Kemudian tiga ikut tahap 1B yang operasioanal awal Agustus. Rencananya, ada empat lagi yang operasional pada pertengahan Agustus nanti.

"Jadi total Jatim ada 19 SR tahun ini," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us