Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Aksi Keenam Kalinya, Aremania Bawa 137 Keranda

Aremania saat melakukan aksi teatrikal penembakan gas air mata di depan Balai Kota Malang. IDN Times/Alfi Ramadana

Malang, IDN Times - Ribuan Aremania kembali turun ke jalan menuntut keadilan atas tragedi Kanjuruhan, Kamis (10/11/2022). Ini merupakan aksi keenam yang sudah dilakukan Aremania. Jumlah massa kali ini jauh lebih banyak jika dibandingkan aksi sebelumnya.

Sebelum menyuarakan tuntutan Aremania melakukan long march dengan awal keberangkatan dari Stadion Gajayana. Massa kemudian bergerak ke arah Jl Kawi dilanjutkan ke Jl Arif Rahman Hakim-Jl Basuki Rahmat - Perempatan Rajabally-Jl Kahuripan dan berakhir di depan Balai Kota Malang. 

1. Bawa 137 keranda dan foto para korban

Ribuan Aremania melakukan long march dengan mengusung keranda dan membawa foto para korban tragedi Kanjuruhan. IDN Times/Alfi Ramadana

Dalam aksinya, Aremania membawa 137 keranda sebagai sebagai lambang dari jumlah korban sebanyak 135 jiwa dan dua lainnya merupakan Aremania yang mengalami kecelakaan saat akan berangkat ke Kanjuruhan.

Sepanjang jalan, ribuan Aremania membaca tahlil untuk mendoakan para korban. Setelah tiba di depan Balai Kota Malang, sejumlah Aremania kemudian melakukan aksi teatrikal dengan mempraktekan peristiwa penembakan gas air mata. 

2. Ada tiga poin tuntutan

Aremania terus menyuarakan aksi meski hujan deras mengguyur. IDN Times/Alfi Ramadana

Ada tiga poin tuntutan yang disuarakan Aremania. Pertama meminta agar aktor intelektual serta eksekutor lapangan tragedi Kanjuruhan untuk diadili. Kedua, mendesak agar tragedi Kanjuruhan dijadikan sebagai tragedi dengan pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) berat, bukan hanya pelanggaran HAM biasa. Ketiga meminta resitusi atau ganti rugi untuk para korban baik yang luka maupun meninggal dunia.

"Harapan kami melalui aksi ini, mereka yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam tragedi Kanjuruhan bisa diadili," urai Aremania Korwil Sukorejo, Amin, Kamis (10/11/2022). 

3. Tidak cukup hanya 6 tersangka

Aremania melakukan aksi teatrikal penembakan gas air mata. IDN Times/Alfi Ramadana

Amin menilai bahwa dengan banyaknya korban yang jatuh, maka tidak cukup hanya dengan 6 tersangka. Terlebih 6 orang yang ditetapkan sebagai tersangka bukanlah penanggung jawab utama dari seluruh rantai komando penyelenggaraan pertandingan. 


"Kalau hanya 6 tersangka saja, berarti yang menyuruh masih aman," sambungnya

4. Khawatir kasus akan dilupakan

Ribuan Aremania melakukan long march dengan mengusung keranda dan membawa foto para korban tragedi Kanjuruhan. IDN Times/Alfi Ramadana

Ia menilai bahwa aksi yang dilakukan Aremania ini juga sebagai dorongan agar para pemangku kepentingan bisa bersikap tegas. Menurutnya saat ini penanganan kasus tragedi Kanjuruhan terhitung lambat karena setelah 40 hari, tidak ada penambahan tersangka baru. 

"Saya khawatir kalau terus seperti ini maka kasus bisa hilang. Maka ini perlu terus didorong agar mereka yang terlibat bisa diadili. Bahkan, saya pribadi menilai jika aksi ini tidak membuahkan hasil, rasanya perlu untuk turun ke Jakarta," pungkasnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alfi Ramadana
EditorAlfi Ramadana
Follow Us