Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

2 Pj Kepala Daerah Mundur Karena Nyalon, Diganti Orang Pusat

Pelantikan Pj Bupati Magetan dan Pj Wali Kota Malang yang baru. Dok. Pemprov Jatim.
Pelantikan Pj Bupati Magetan dan Pj Wali Kota Malang yang baru. Dok. Pemprov Jatim.

Surabaya, IDN Times - Penjabat (Pj) kepala daerah di Jawa Timur (Jatim) yang mengundurkan diri bertambah. Ialah Pj Bupati Magetan, Hergunadi dan Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat yang masing-masing akan berkontestasi di Pilbup Magetan dan Pilwali Kota Malang 2024.

"Penjabat Wali Kota Malang dan Penjabat Bupati Magetan mengundurkan diri dalam rangka ikut kontestasi pencalonan bupati dan wali kota," ujarnya, Minggu (11/8/2024).

Langkah pengunduran diri yang dilakukan oleh Hergunadi dan Wahyu Hidayat dirasa sudah tepat oleh Adhy. "Maka aturannya harus mengundurkan diri di tengah-tengah (masa jabatannya). Walaupun sisa lima bulan harus dilakukan pergantian penjabat, tidak boleh ada jeda," terang dia.

Dua penjabat penggantinya ialah Iwan Kurniawan sebagai Pj Wali Kota Malang dan Nizhamul sebagai Pj Bupati Magetan. Pelantikan keduanya berdasarkan SK Mendagri Nomor 100.2.1.3-3329 Tahun 2024.

Adhy mengatakan, Iwan Kurniawan dan Nizhamul adalah sosok yang memiliki pengalaman dalam menjalankan pemerintahan. Tak hanya itu keduanya juga sangat rigid dan handal dalam perencanaan.

Nizhamul pernah menjabat Pj Bupati Batubara sekaligus menjabat debagai Kabiro Perencanaan dan Organisasi Sekretariat Kemenkopolhukam. Iwan pernah menjadi Pj. Bupati Lebak Banten. Diiketahui juga merupakan Direktur Perencanaan Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah Kemendagri.

Sebagai seorang perencana di pemerintah pusat, Adhy meyakini kedua penjabat bisa memahami kondisi di daerah. Terutama bagaimana sulitnya mengelola permasalahan dengan anggaran yang terbatas di daerah. 

"Saya yakin kedua penjabat ini bisa cepat menyesuaikan diri dalam bertugas karena memiliki pengalaman dan dua duanya seorang perencana di pemerintah pusat," ungkapnya. 

Kendati begitu, Adhy tetap memberi gambaran terdapat beberapa pekerjaan rumah yang harus diperhatikan salah satunya terkait isu prioritas antara lain penanganan kemiskinan, persoalan stunting, pengangguran, inflasi dan pelayanan publik.

"Kita mengetahui meskipun angka kemiskinan di Jatim berada pada 9,79 persen per Maret 2024, namun komitmen untuk menurunkan kemiskinan harus terus dilakukan di seluruh daerah," jelasnya. 

"Sama halnya dengan penurunan stunting menjadi komitmen bersama agar penurunan stunting bisa mencapai 14 persen sesuai dengan target dari pemerintah pusat," pungkas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ardiansyah Fajar Syahlillah
EditorArdiansyah Fajar Syahlillah
Follow Us