Direktur Poltekom Akhirnya Angkat Bicara Terkait Polemik di Kampusnya

Saat ini hanya tersisa 13 dosen di Poltekom

Malang, IDN Times - Di tengah-tengah keriuhan terkait polemik yang dihadapi oleh Politeknik Kota Malang (Poltekom), pihak kampus justru lebih banyak diam dan saling melemparkan tanggung jawab. Padahal poster-poster protes masih terpampang jelas di halaman kampus yang dipasang oleh mahasiswa mereka sendiri. Setelah polemik ini beberapa pekan diam, pihak kampus melalui Direktur Poltekom, Prasetyo Aji Prakoso akhirnya mulai angkat bicara. 

1. Direktur Poltekom mengatakan jika proses belajar mengajar masih aktif meskipun tidak seefektif tahun lalu

Direktur Poltekom Akhirnya Angkat Bicara Terkait Polemik di KampusnyaSpanduk protes dari mahasiswa Poltekom. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Aji menampik jika proses belajar mengajar di sana terhenti. Ia mengatakan jika proses belajar mengajar masih berjalan hingga saat ini. Ia bahkan menegaskan jika dosen-dosen masih aktif memberi pembelajaran.

"Kami tidak ada istilah tidak pernah mengajar, terutama di program studi saya yaitu Pariwisata, dosen selalu mengajar aktif setiap hari. Saat ini sudah dimulai pembelajaran lagi," terangnya saat dikonfirmasi pada Kamis (7/12/2023).

Aji mengakui jika pembelajaran tahun ini memang tidak seefektif tahun-tahun sebelumnya. Terutama di program strudi lain yang mana beberapa dosen banyak yang keluar. "Mungkin kami tidak semaksimal tahun kemarin. Tapi kami terus mengupayakan agar mahasiswa mendapatkan pengajaran," ucapnya.

Aji justru menyayangkan ada mahasiswa yang mengatakan pada media jika selama setahun ia tidak mendapatkan perkuliahan. Ia menegaskan jika setidaknya sudah ada 5-6 pertemuan belajar pada semester ini di seluruh program studi Poktekom.

"Beberapa dosen bahkan menyayangkan pernyataan mahasiswa tersebut. Sebenarnya kami ada absen yang bisa dibuktikan sendiri," tegasnya.

Baca Juga: Polemik Poltekom, Pemkot Akui Tak Bisa Berbuat Banyak

2. Direktur Poltekom mengakui banyak dosen yang resign karena gaji kecil

Direktur Poltekom Akhirnya Angkat Bicara Terkait Polemik di KampusnyaGedung kampus Poltekom. (Dok. Poltekom)

Selain itu, muncul juga isu jika dosen-dosen di Poltekom yang keluar karena gaji yang tidak layak. Awalnya gaji sebesar Rp3 juta per bulan, pelan-pelan diturunkan hingga hanya di angka Rp1 juta per bulan sejak April 2020. Aji mengakui jika banyak dosen Poltekom yang resign karena kondisi finansial kampus yang tidak stabil.

Tapi ia membantah jika pihak kampus memberikan gaji yang tidak layak. Meskipun ia tidak membeberkan dengan pasti berapa besaran gaji dosen Poltekom saat ini.

"Jadi besar kecil gaji itu kan relatif untuk setiap orang. Bisa jadi buat dosen A gaji ini tidak cukup, tapi justru lebih dari cukup untuk dosen B. Saya tidak akan men-judge itu salah siapa, karena kondisi Poktekom memang seperti ini," ujarnya.

Saat ini masih ada sekitar 13 dosen yang aktif di Poltekom. Aji mengatakan jika pihak Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) juga akan membantu agar kampus ini berjalan seperti biasanya kembali.

3. Poltekom masih melakukan wisuda meskipun jumlah wisudawan hanya 15 orang

Direktur Poltekom Akhirnya Angkat Bicara Terkait Polemik di KampusnyaGedung kampus Poltekom. (Dok. Poltekom)

Aji melanjutkan jika aktivitas Poltekom masih seperti biasa dibuktikan dengan digelarnya wisuda pada Sabtu (2/12/2023) lalu. Wisuda ini diikuti oleh 15 wisudawan, yang mana seharusnya ada 17 wisudawan. Sebanyak 2 orang wisudawan tidak bisa hadir karena telah pulang ke Kalimantan.

"Ini (wisuda) kan gelaran tahunan, jadi kita tetap lakukan setiap tahun. Mereka ini yang diwisuda sudah menyelesaikan seluruh proses perkuliahan, san wisuda ini sudah disiapkan sejak Oktober lalu," tandasnya.

Baca Juga: Kampus Poltekom Malang Diselimuti Spanduk Protes

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan merajut keabadian. Karena dengan menulis, kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu, keduanya saling tarik-menarik menciptakan sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya