Ribuan Pesilat Ikuti Pawai di Madiun

Diikuti 14 perguruan silat

Madiun, IDN Times - Pesilat dari 14 perguruan meramaikan pawai 1.400 pendekar di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (26/10). Mereka berjalan dari Lapangan Desa Buduran, Kecamatan Wonosari menuju halaman Pendapa Ronggo Jumeno di komplek kantor bupati dengan jarak sekitar tiga kilometer. 

Tidak hanya pawai, para pesilat juga memeragakan kepiawian mereka di depan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda). Jurus-jurus yang dimiliki 14 perguruan, yakni Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda, Persaudaraan Sehati, Cempaka Putih, Setia Hati Tuhu Tekat, Pagar Nusa, Propatria, Kera Sakti, Rasa Tunggal, Setia Hati Terate, Merpati Putih, Asad, Pandan Alas, Pangastuti, dan Tapak Suci dimainkan di atas panggung kehormatan. 

Baca Juga: Pengedar Narkoba "Ranjau Biskuit" Merupakan Jaringan Lapas Madiun

1.Merubah citra pesilat sebagai biang kerusuhan

Ribuan Pesilat Ikuti Pawai di MadiunIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputra, mengatakan pawai itu mampu merubah citra daerah yang selama ini dikenal bentrokan antarpesilat. "Ini merupakan bagian pendidikan bahwa perbedaan tidak harus berujung perpecahan," ujar pria yang akrab disapa Kaji Mbing ini usai atraksi para pesilat di halaman Pendapa Ronggo Jumeno.

Kegiatan pawai dengan melibatkan 14 perguruan silat, ia melanjutkan, baru pertama digelar. Untuk mewujudkannya butuh waktu beberapa tahun awalnya, dengan ikrar damai antarpesilat pada 2014. Lantas digulirkannya slogan Madiun Kampung Pesilat.

"Alhamdulillah, sore ini (pawai pesilat dengan melibatkan 14 perguruan) bisa terwujud. Madiun tidak ngeri lagi soal pesilat," Kaji Mbing menjelaskan. 

2. Pesilat diharapkan ikut jaga keamanan daerah

Ribuan Pesilat Ikuti Pawai di MadiunIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Dengan semangat kerukunan antarpesilat, bupati berharap keberadaan anggota perguruan silat berdampak positif bagi keamanan lingkungan. Keterlibatan mereka dalam pengamanan swadaya yang telah dijalankan dapat ditingkatkan. Salah satunya, pada momentum pemilihan umum tahun depan. 

"Tidak terlibat dalam politik praktis tapi membantu pengamanan," ujar Kaji Mbing kepada sejumlah jurnalis. 

3.Kapolres menyatakan pawai pesilat sebagai tonggak sejarah

Ribuan Pesilat Ikuti Pawai di MadiunIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Kapolres Madiun, AKBP I Made Agus Prasatya, menyatakan pawai itu merupakan tindak lanjut dari program terkait pesilat yang digulirkan sebelumnya. Petinggi perguruan silat telah berdeklarasi damai yang difasilitasi pejabat Polda Jawa Timur. Jargon Madiun sebagai kampung pesilat juga telah digabungkan. 

"Jadi, Madiun sebagai kampung pesilat bukan hanya sebatas wacana. Hari ini merupakan tonggak sejarah," ujar Agus.

Pada tahun-tahun sebelumnya, bentrokan antarpesilat sering terjadi terutama pada momentum bulan Muharam atau Suro dalam penanggalan Jawa. Pada bulan itu sejumlah perguruan silat menggelar kegiatan rutin tahunan dengan melibatkan massa dalam jumlah banyak. 

Baca Juga: PBB Bantah Beri Penghargaan pada Ipda Rochmat di Madiun

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya