PT KAI Daop Madiun Targetkan Tutup 45 Perlintasan Sebidang Tahun Ini 

Baru terealisasi 23 titik

Madiun, IDN Times - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero Daop 7 Madiun menargetkan penutupan 45 perlintasan sebidang di wilayahnya pada tahun ini. Dari jumlah itu telah direalisasikan 23 titik yang lokasinya menyebar dari mulai wilayah Ngawi, Magetan, Madiun, Nganjuk, Jombang, Tulungagung hingga Blitar.

"Yang baru ditutup berada di Desa Klitik, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun," kata Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendri Wintoko, Rabu (21/8).

1. Penutupan satu perlintasan di wilayah Madiun ada belum disetujui warga

PT KAI Daop Madiun Targetkan Tutup 45 Perlintasan Sebidang Tahun Ini IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Penutupan perlintasan sebidang itu berlangsung pada Senin (19/8). Pada hari yang sama upaya penutupan juga bakal dilakukan di wilayah Desa/Kecamatan Wonoasri. Namun, upaya itu harus tertunda lantaran warga belum bersedia akses lalu lintas kendaraan bermotor ditutup. 

"Akhirnya kami tunda dulu sampai ada kesepakatan lebih lanjut," ujar Ixfan ditemui dalam kegiatan pengobatan gratis PT KAI dengan menggunakan kereta kesehatan atau Rail Clinic di Stasiun Saradan, Kabupaten Madiun.

2. Dua korban tewas akibat kecelakaan di perlintasan sebidang beberapa waktu terakhir

PT KAI Daop Madiun Targetkan Tutup 45 Perlintasan Sebidang Tahun Ini Dok.IDN Times/Istimewa

Dalam penutupan perlintasan sebidang pihak PT KAI hanya membantu pelaksanaannya. Sebab, kewenangannya berada di pemerintah daerah bagi status jalan kabupaten maupun provinsi. Sedangkan jalan nasional menjadi kewenangan pemerintah pusat.

Penutupan perlintasan sebidang memang diperlukan untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas antara kereta api dengan kendaraan bermotor. Bahkan, dua pengendara sepeda motor harus meregang nyawa ketika melintas di perlintasan sebidang yang masuk wilayah Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun.

Baca Juga: Sakit, Dua Jemaah Haji Asal Kabupaten Madiun Ditinggal di Makkah

3. Santunan untuk para korban kecelakaan kereta api sekitar Rp550 juta - Rp700 juta per bulan

PT KAI Daop Madiun Targetkan Tutup 45 Perlintasan Sebidang Tahun Ini IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Kepala Perwakilan PT Jasa Raharja (Persero) Madiun Hendra Yudistira mengatakan bahwa untuk santunan korban kecelakaan kereta api pihaknya harus mengeluarkan anggaran sekitar Rp 550 juta hingga Rp 700 juta rata-rata perbulan.

Jumlah itu merupakan bagian dari seluruh santunan kecelakaan lalu lintas di wilayah eks-Karesidenan Madiun (Kota/Kabupaten Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Pacitan). Adapun santunan yang dikeluarkan rata-rata perbulan sebanyak Rp 5,5 hingga Rp 7 miliar.
"Kalau untuk santunan kecelakaan kereta api jumlah yang dikeluarkan sekitar 10 persen dari total semua," kata Hendra ditemui di tempat yang sama.

Baca Juga: Antre 25 Tahun, Bupati Madiun Ingin Pangkas Masa Tunggu Haji 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya