Pasar Besar Madiun Kembali Buka, Transaksi Jual Beli Masih Sepi

3 hari tutup akibat 4 pedagang positif COVID-19

Madiun, IDN Times - Sedikitnya 490 dari 1.638 pedagang Pasar Besar Madiun (PBM) kembali membuka lapak pascapenutupan sebagai dampak dari adanya sejumlah penjual yang terpapar COVID-19, Rabu (6/1/2021). Namun, transaksi yang berlangsung pada hari pertama setelah aktivitas dihentikan sejak Minggu (3/1/2021) masih sepi.

Retno Hermawati, salah seorang pedagang sayur mengatakan bahwa sejak pagi hingga siang belum ada pembeli yang mampir ke lapaknya. Ia menduga karena banyak warga yang was-was tertular COVID-19.

"Saya sebenarnya juga khawatir, tapi mau bagaimana lagi?. Sumber penghasilannya dari sini," ungkap dia.

1. Pedagang yang kembali mangkal lebih ekstra terapkan protokol kesehatan

Pasar Besar Madiun Kembali Buka, Transaksi Jual Beli Masih SepiPedagang di Pasar Besar Madiun melakukan aktivitas setelah tiga hari penutupan pasar, Rabu (6/1/2021). Dok. IDN Times/Istimewa

Oleh karena itu, Retno berusaha menjaga diri dari kemungkinan tertular COVID-19. Protokol kesehatan benar-benar dipertahatikannya. Untuk masker yang dipakai, misalnya, merupakan jenis tiga lapis.

"Tetap waspada. Saya yakin dengan mematuhi protokol kesehatan akan terhindar dari virus corona," ujar dia.

2. Pedagang di dua pasar tradisional terima bantuan masker dari Kemendag

Pasar Besar Madiun Kembali Buka, Transaksi Jual Beli Masih SepiInfografik Cara Menggunakan Masker yang Baik. IDN Times/Sukma Shakti

Masker yang dipakai Retno dan sejumlah pedagang lain merupakan bagian dari bantuan dari Kementerian Perdagangan. Kabid Pengelolaan Pasar Rakyat Dinas Perdagangan Kota Madiun, Ari Kusdiwanto menjelaskan, selain masker bantuan yang diterima berupa face shield dan masker.

"Peruntukannya untuk pedagang di Pasar Besar dan Pasar Sleko yang mengajukan permohonan bantuan," ujar Ari.

3. Pedagang luar kota disarankan ke pasar lain

Pasar Besar Madiun Kembali Buka, Transaksi Jual Beli Masih SepiIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut dia, penerima bantuan itu merupakan pedagang yang beralamat di Kota Madiun. Mereka  diperkenankan untuk kembali menjajakan dagangan pascapenutupan PBM selama tiga hari.

"Untuk pedagang dari Kabupaten Madiun tidak boleh masuk PBM dulu. Kami sarankan ke pasar lain, seperti Srijaya dan Sleko dengan menunjukkan hasil rapid test," ujar dia sembari menyatakan distributor kebutuhan pokok hanya diperkenankan melakukan droping dan segera meninggalkan kawasan PBM.

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya