Mengenal Khoirani, dari Guru Jadi Wakil Bupati Situbondo

Karir politik memang tidak ada yang menduga, apa pun latar belakang profesinya, bisa saja ia jadi seorang wakil bupati. Siapa yang sangka, Wakil Bupati Situbondo, Khoirani (60) dulunya merupakan seorang guru Sekolah Dasar (SD).
Dalam situs resmi Pemerintah Kabupaten Situbondo, Khoirani tercatat pernah menjadi guru SD selama dua tahun, pada 1987-1988. Karir Khoirani kemudian melesat menjadi kepala sekolah di Madrasah Aliyah (MA) Miftahul Ulum Besuki tahun 1998-2009.
1. 12 tahun jadi kepala sekolah
Setelah 12 tahun menjadi seorang kepala sekolah, pertama kali terjun di dunia politik melalui partai PPP. Ia maju menjadi calon legislatif DPRD Situbondo, dan terpilih pada 2004-2009. Posisi tersebut membuat ia juga dipilih untuk menjadi Wakil Ketua Muslimat NU Cabang Situbondo.
Pengalaman menjadi wakil ketua di Muslimat NU, tentu jadi modal penting saat ini, menjadi orang nomor dua di Situbondo mendampingi Karna Suswandi.
Baca Juga: Bung Karna, Bupati Situbondo dengan Pengalaman Birokrasi Panjang
2. Sekolah formal agama
Perempuan kelahiran 16 November 1960 menempuh pendidikan tingkat dasar hingga SMA di sekolah yayasan Islam, dibawah Kementerian Agama.
Ia menempuh pendidikan dasar di MI Banat Lamongan Tahun 1968-1974. Ia kemudian melanjutkan di pendidikan setara SMP di MTS UMMA Sangkapura Bawean Gresik Tahun 1977-1980 dan setingkat SMA di MA Umar MAS’UD Sangkara Bawean Gresik tahun 1980-1981.
Khoirani juga tercatat menempuh kuliah S1 di dua perguruan tinggi. Pertama di Universitas Hasyim Asy’Ari Jombang tahun 1983-1986. Kemudian Sarjana Pendidikan IKIP Jember tahun 2002- 2006.
Pendidikan S2 Khoirani diselesaikan di Universitas Islam Malang Tahun 2009-2011.
3. Didukung 8 partai
Saat maju Pilkada 2020, ia dan Karna mendapat dukungan dari 8 partai, antara lain PPP, PDI Perjuangan, Gerindra, Demokrat, PAN, Perindo, dan PSI.
Keduanya berhasil unggul dari partisipasi masyarakat 77,21 persen. Karna dan Khoirani meraup suara sebanyak 200.591 atau 52,98 persen dari total suara sah. Unggul dari rivalnya Yoyok Mulyadi-Abu Bakar Abdi (Mulya Abadi) yang memperoleh 178.032 suara.