Manajer Persebaya Beberkan Detik-detik Mencekam Keluar Kanjuruhan

Mobil rantis Persebaya dilempar tong sampah hingga batako

Surabaya, IDN Times - Manajer Persebaya, Yahya Alkatiri mengungkap detik-detik mencekam keluar dari Stadion Kanjuruhan dalam tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022. Detik-detik mencekam itu ia beberkan saat menjadi saksi atas terdakwa tiga anggota Polisi di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa (14/2/2023).

Yahya menyebut, pertandingan berjalan aman. Namun, sepanjang pertandingan, ia mendengar lagu "Bonek dibunuh saja" berkumandang di Stadion. 

"Terus kemudian waktu istirahat babak pertama kami masuk ke lorong, di tralis suporter udah ngancam mati kon he,” ujar Yahya di ruang sidang Cakra.  

Setelah pertandingan berakhir, suporter melempari pemain Persebaya dengan berbagai benda. Mereka lalu berlari masuk ke dalam kamar ganti. 

" Terus masuk ke kamar ganti memang ada euforia sedikit, terus waktu evaluasi cuma 5 menit menuju ke rantis barakuda," ungkapnya. 

Yahya masuk ke dalam mobil  rantis barakuda sekitar Pukul 22.15 WIB, urutan rantisnya berada di paling belakang. Saat mobil rantis hendak jalan, tiba-tiba mobil itu berhenti. 

"Kami ada di rantis sekitar 10 sampai 15 menit mungkin. Di rantis kami ada HT brimob mereka di HT jelas suaranya anggota meninggal dua. Kami di luar belum lihat gak ada gas air mata," terangnya.

Di dalam mobil rantis barakuda itu Yahya melihat banyak massa yang melempari mobil tersebut. Massa bahkan memukul mundur polisi. 

"Ada yang lempar tong sampah posisi mabuk, helm, batako dan lain lain dilemparkan ke kami," kata dia. Ia baru bisa keluar dari kerumunan massa sekitar pukul 23.15 WIB. Saat itu, kaca mobil rantis sudah dalam keadaan pecah. 

Baca Juga: Terdakwa Kanjuruhan Suko Sutrisno Ingin Bebas, Klaim Tugasnya Benar

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya