Tanggul Sungai Ambles, Puluhan Rumah di Bojonegoro Terancam Roboh
Tanggul Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro ambles. Dok Istimewa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bojonegoro, IDN Times - Tanggul Sungai Bengawan Solo yang berada di Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro ambles sepanjang 80 meter. Akibatnya, puluhan rumah yang berada di bantaran sungai terpanjang di pulau Jawa tersebut terancam roboh. Amblesnya tanggul sungai yang difungsikan sebagai jalan utama warga sekitar itu sudah terjadi sejak sebulan yang lalu.
1. Tanggul Sungai Bengawan Solo ambles sedalam 2,5 meter
Tanggul Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro ambles. Dok IstimewaCamat Kanor, Agus Saiful Arif saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut, tanggul sungai yang ambles berkedalaman sekitar 2,5 meter. Sementara untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan pihak pemerintah setempat juga sudah memperbaiki tanggul tersebut.
"Sudah kita tangani kok mas, agar tidak terjadi longsor susulan, kami juga sudah menimbun tanggul itu dengan batu pedel," kata Arif saat dihubungi IDN Times, Kamis (9/12/2021).
Baca Juga: Terpeleset Saat Cari Ikan, Guru di Bojonegoro Ditemukan Meninggal
2. Saat ini tanggul yang ambles sudah diperbaiki
Ilustrasi Daerah Rawan Longsor (IDN Times/Sukma Shakti)Arif mengatakan, untuk perbaikan tanggul sendiri akan dilakukan secara bertahap. Mulai dari penimbunan hingga diberikan tiang pancang. Sebenarnya lanjut Arif perbaikan tanggul sungai merupakan wewenang dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo. Namun, karena hal itu menyangkut keselamatan masyarakat, maka pemerintah pun ikut turun tangan.
"Jarak tanggul sungai yang ambles itu dengan rumah penduduk sangat dekat, jika masih terjadi penurunan tanah lagi maka bisa saja 20 rumah warga itu kita relokasi ke tempat yang lebih aman, tapi hal itu masih perlu kita rapatkan lagi," ungkapnya.
3. Amblesnya tanggul sungai Bengawan Solo sudah terjadi sejak sebulan lalu
Tanggul Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro ambles. Dok IstimewaArif menjelaskan, tanggul sungai yang ambles itu sudah terjadi sebulan lalu, hal itu bermula dari penurunan sedalam 10 cm. Kemudian disusul lagi sedalam 30 cm pada pertengahan bulan September 2021. Kemudian pada tanggal 5 Desember 2021 terjadi penurunan tanah.
"Melihat kondisi cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini terjadi, maka kami menghimbau kepada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai agar tetap hati-hati karena sewaktu-waktu air sungai pasang dan hal itu mengakibatkan pengikisan tanah akibat derasnya arus sungai," pungkasnya.
Baca Juga: Kapolda Jatim Ungkap Penyebab Perahu Terbalik di Bengawan Solo
