Polisi Sebut Jaringan Prostitusi PA dan VA Beririsan

SURABAYA, IDN Times - Polda Jatim menemukan fakta baru terkait kasus prostitusi yang melibatkan duta pariwisata berinisial PA. Jaringan prostitusi yang diotaki Sony Dewangga ini dipastikan berbeda dengan jaringan prostitusi VA yang pernah diungkap Polda Jatim sebelumnya.
Kendati demikian, polisi mengungkap adanya korban prostitusi lain yang punya keterkaitan di antara kedua jaringan tersebut. Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan bahwa masih banyak penyidikan dan penyelidikan yang perlu dilakukan pihaknya.
1. 42 korban prostitusi pindah jaringan
Jaringan Sony memiliki 100 perempuan yang menjadi korban prostitusi. 42 di antaranya beririsan dengan jaringan VA yang diotaki Endang.
"Jaringannya berbeda, memang ada beberapa talent (korban prostitusi) yang beririsan dan ada yang hijrah (pindah) antar jaringan," jelas Luki kepada wartawan, Jumat (1/11).
2. Patok tarif Rp 16-100 juta
Jenderal bintang dua tersebut mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan digital, Sony mengategorikan korban prostitusi ke beberapa kriteria spesifik. Mulai berat, tinggi badan, dan lain sebagainya.
Sony mematok tarif antara Rp16-100 juta bagi para penyewa prostitusi. Saat ini polisi masih menimbang apakah Sonny yang sudah jadi tersangka akan diejrat UU Pornografi atau tidak.
"Bahkan dalam spesifikasinya dicantumkan warna kulit seperti apa. Semua tercantum," tambah Luki.
Baca Juga: Polisi Buru S, Sosok Kunci Jaringan Prostitusi Publik Figur
3. Segera panggil dua korban prostitusi lainnya
Sementara itu, polisi mendapati dua korban prostitusi selain PA yang bergabung dalam jaringan Sony. Mereka berinisial IS dan B. Korps Bhayangkara segera memanggil keduanya untuk dimintai keterangan.
"Akan dilakukan pemanggilan kepada IS dan B pekan depan," tutur Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Gideon Arif Setiawan.
4. Jaringan Prostitusi Berskala Nasional
Gideon menambahkan, jaringan yang diotaki Sony ini sudah menggurita. Skalanya tidak hanya lokal Jawa Timur, tapi sudah nasional.
"Jaringan prostitusi ini skalanya nasional, yang terlibat bukan hanya dari Jawa Timur saja," tambah mantan Dirreskrimsus Polda Riau tersebut.
Baca Juga: Sony, Muncikari Utama Kasus PA Ditangkap Polda Jatim