Berkat Operasi Yustisi, Angka Kasus Covid-19 di Malang Terkendali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Kemauan dan kesadaran masyarakat Kota Malang akan penggunaan masker mulai tumbuh. Bukan hanya itu, kasus harian Covid-19 seminggu terakhir di Kota Apel menjadi terkendali. Hal tersebut berkat operasi yustisi protokol kesehatan yang digelar Pemkot Malang sejak Rabu (16/8).
"Linier dengan hal itu, alhamdulillah angka kasus Covid-19 di Kota Malang terus terkendali. Artinya ini harus dijadikan entry point untuk makin menggelorakan kampanye bermasker, pun dengan protokol kesehatan lainnya," tutur Wali Kota Malang Sutiaji.
1. Wali Kota Malang mengapresiasi peran serta masyarakat pada pencegahan Covid-19
Berkat terkendalinya angka kasus Covid-19 sejak seminggu terakhir, Sutiaji menyampaikan terima kasih atas partisipasi warga yang aktif mengawal dan menjaga Kota Malang saat pandemik. Untuk diketahui, total sejak 16-25 September terdapat penambahan 93 kasus Covid-19 dan jumlah kesembuhan sebesar 252.
Berikut rincian kasus harian di Kota Malang sejak awal operasi yustisi:
16 September: Jumlah total 1702, tambahan 35, sembuh 29
17 September: Jumlah total 1717, tambahan 15, sembuh 26
18 September: Jumlah total 1724, tambahan 7, sembuh 29
19 September: Jumlah total 1732, tambahan 8, sembuh 19
20 September: Jumlah total 1738, tambahan 6, sembuh 18
21 September: Jumlah total 1743, tambahan 5, sembuh 22
22 September: Jumlah total 1747, tambahan 4, sembuh 22
23 September: Jumlah total 1751, tambahan 4, sembuh 41
24 September: Jumlah total 1756, tambahan 5 sembuh 25
25 September: Jumlah total 1760, tambahan 4, sembuh 21
(Total 93 tambah, 252 sembuh)
2. Ini pesan Sutiaji bagi masyarakat Kota Apel
Sutiaji pun berpesan bahwa terkendalinya kasus Covid-19 di Kota Apel sejak seminggu terakhir jangan sampai membuat segenap elemen masyarakat lengah. Ia pun meminta masyarakat menjadikan penggunaan masker dan ketaatan akan protokol kesehatan sebagai suatu kebiasaan.
“Hal itu untuk beri pesan agar kita tidak lengah dan tetap waspada, makanya akan dilakukan terapi pembatasan gerak serta mobilitas orang di beberapa lokasi jalan,” kata Sutiaji.