Tinggal di Sekitar Pabrik Sampoerna, 188 Warga Reaktif Rapid Test
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan rapid test massal di lingkungan pekerja pabrik rokok PT HM Sampoerna. Hasilnya, sebanyak 188 orang yang tinggal di wilayah perkampungan sekitar pabrik dinyatakan reaktif.
1. 188 warga sekitar Rungkut reaktif rapid test
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Irvan Widyanto menjelaskan, rapid test massal ini dilakukan di beberapa wilayah yaitu Rungkut Lor gang VII, Kedung Baruk atau Jalan Kedung Asem RW 02 dan 03. Rapid test massal yang diselenggarakan pada Senin sore (11/5) ini diikuti 176 warga Rungkut Lor, 173 warga Kedung Baruk RW 02, dan 149 warga RW 03.
"Total ada 498 warga. Hasilnya total 188 orang reaktif rapid test. 74 warga Rungkut Lor, 61 warga Kedung Baruk RW 02, dan 53 warga Kedung Baruk RW 03," jelasnya saat dihubungi IDN Times, Selasa (12/5).
2. Akan di-swab dan diisolasi di hotel
188 warga yang hasilnya dinyatakan reaktif itu diisolasi di sebuah hotel. Hotel tersebut dibiayai oleh Pemkot Surabaya sembari menanti giliran para warga yang reaktif untuk melakukan tes swab PCR.
"Tes swab akan dilakukan bertahap. Tes ini juga dibiayai oleh Pemkot Surabaya," lanjutnya.
Baca Juga: Ini Kronologi Temuan Klaster Sampoerna Versi Pemprov Jatim
3. Tahap pertama 42 orang di-swab
Hari ini, giliran 42 orang warga Rungkut Lor VII yang melakukan tes swab PCR di RS Husada Utama, sebuah rumah sakit swasta yang belakangan ini bekerja sama dengan Pemkot Surabaya. 42 warga tersebut diantar menggunakan truk Satpol PP.
"Nanti warga yang reaktif akan dilanjutkan dengan tes swab. Hari ini baru 42 orang," tuturnya.
Penularan COVID-19 di perkampungan tersebut diduga berasal dari klaster pabrik rokok PT HM Sampoerna. Pasalnya, banyak pekerja yang tinggal di lingkungan tersebut. Berdasarkan data terakhir yang dimiliki Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jatim, telah ada 41 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dari klaster tersebut.
Baca Juga: Pemprov Kesulitan Tracing 165 Pekerja Sampoerna yang Swab Duluan