Puluhan Staf Puskesmas Banyu Urip Dikabarkan Terpapar COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Beredar kabar 59 staf Puskesmas Banyu Urip, Kecamatan Sawahan, Surabaya terpapar COVID-19. Bahkan, virus ini juga menjangkit staf administrasi, keluarga staf, hingga juru parkir puskesmas.
1. Beredar kabar 59 orang di Puskesmas Banyu Urip terpapar COVID-19
Kabar ini tersiar melalui pesan berantai di WhatsAapp. Dalam pesan yang ditujukan kepada Camat Sawahan M Yunus disebutkan bahwa terdapat 59 orang terdampak COVID-19. Sementara 21 orang sudah positif COVID-19 melalui tes swab PCR.
"Izin laporan Pak Camat, saat ini kondisi Pkm Banyu Urip dlm keadaan zona hitam Pak.
Dari 59 staf dan kary Pkm Banyu Urip terdampak Covid19:
21 Swab PCR positif tdd:
3 Dokter(1 sdh MRS dg covid19).
1 istri dan 1 anak dari dokter yg MRS
6 Perawat
3 Bidan (2 hamil)
2 staf apotek (1 hamil)
2 Analis laborat
2 Staf admin (TU)
1 tukang parkir.
Mohon disarankan kepada masyarakat yg akan berobat ke Pkm BU bisa dialihkan ke pkm terdekat. Kami tidak boleh lockdown, tp kami juga khawatir dan kasihan dg pasien yg berobat ke Pkm BU. Mohon doa dan supportnya spy kondisi pkm cepat pulih dan masuk zona hijau secepatnya.
dr Tenny," sebut pesan yang diterima IDN Times, Selasa (14/7/2020).
2. Camat Sawahan benarkan adanya pesan tersebut
Yunus pun membenarkan adanya pesan tersebut. Ia mengaku sudah menerima pesan itu dari Kepala Puskesmas Banyu Urip dr Tenny Septania. Kemudian pesan tersebut juga diteruskan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya.
"Kalau laporannya benar ke saya," ujar Yunus.
Baca Juga: Beberapa TV di Surabaya Ini Laporkan Kasus COVID-19 di Kantornya
3. Kadinkes belum keluarkan statement
Namun, Yunus enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai kebenaran pesan tersebut. Ia menyerahkan konfirmasi pesan tersebut ke Kepala Dinas Kota Surabaya Febria Rachmanita yang juga merupakan Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya.
"Kalau itu monggo langsung ke Kadinkes saja," tuturnya.
Sementara itu hingga berita ini ditulis, Febria masih belum memberikan tanggapan saat dihubungi IDN Times.
Baca Juga: Kepala DP5A Surabaya Meninggal, Pemkot Pastikan Bukan karena COVID-19