Kunjungi Jember, Menteri Susi ke Pantai Pancer hingga Beri Imbauan Ini

Sempat beli trasi

Jember, IDN Times - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, berkunjung ke Jember, Sabtu (24/11). Di sana, Susi menyempatkan untuk bertemu nelayan dan mengunjungi Pantai Pancer.

Baca Juga: Menteri Susi Pudjiastuti Resmikan Jakarta Aquarium

1. Menteri Susi tinjau pemecah ombak di Pantai Pancer

Kunjungi Jember, Menteri Susi ke Pantai Pancer hingga Beri Imbauan IniANTARA FOTO/Seno/ama.

Susi di Jember membeli terasi Puger dan meninjau pemecah ombak (break water) yang rusak di Pantai Pancer, Kabupaten Jember. Pemecah ombak di Pantai Pancer sendiri digunakan untuk menahan ombak laut selatan.

"Break water tersebut katanya kurang cukup menahan ombak laut selatan, sehingga kemungkinan perlu diperbaiki, seperti diperpanjang atau dilebarkan," kata Susi seperti dilansir dari Antara. 

Selain memperbaiki pemecah ombak di Pantai Pancer, Susi ingin agar menambah pemecah ombak yang melintang di kawasan Plawangan Puger. 

2. Susi ingin pemecah ombak di Plawangan Puger segera diperbaiki

Kunjungi Jember, Menteri Susi ke Pantai Pancer hingga Beri Imbauan IniANTARA FOTO/Seno/ama.

Bangunan pemecah ombak yang sudah ada itu dinilai salah oleh nelayan, sehingga Susi pun melihat langsung bagaimana kondisi pemecah ombak di Plawangan Puger yang merupakan pesisir laut selatan. 

"Karakteristik laut selatan itu jarang terjadi kecelakaan di tengah laut, namun justru saat masuk atau keluar dari muara ke laut lepas, sehingga perlu ada break water yang tepat, baik panjangnya maupun arahnya," katanya. 

Susi mengatakan, bantuan pelampung sifatnya hanya membantu nelayan ketika tenggelam, namun yang perlu diperhatikan juga adalah keluar dan masuknya perahu dari muara ke lautan lepas atau sebaliknya, sehingga break water di Pantai Pancer harus segera diperbaiki. 

"Pemerintah daerah bisa meminta bantuan pemerintah provinsi untuk memperbaiki break water tersebut, namun harus dengan kajian yang tepat dan disesuaikan dengan kondisi di Plawangan Puger," ujarnya.

3. Susi minta nelayan Jember hentikan tangkap benur

Kunjungi Jember, Menteri Susi ke Pantai Pancer hingga Beri Imbauan Inihumas Pemkab Jember

Saat di Jember, Susi meminta nelayan untuk hentikan penangkapan benur (benih lobster). Ini dikatakan oleh Susi karena melihat masih banyaknya nelayan Jember yang menangkap benur. 

"Dulu saya juga pedagang lobster ekspor dan dapat kiriman lobster dari Pak Nardi di Puger, bahkan satu hari bisa mendapat kiriman lobster 5 kuintal dengan ukuran lobster yang cukup besar," katanya.

Selain dari Puger, Susi juga sering mendapatkan kiriman lobster dari Pacitan dan Popoh dengan ukuran yang cukup besar. 

4. Menjual benur merugikan nelayan

Kunjungi Jember, Menteri Susi ke Pantai Pancer hingga Beri Imbauan IniANTARA FOTO/Seno/ama.

Nelayan yang menangkap benur, kata Susi, bisa alami kerugian. Alasannya, harga jual benur sangat murah jika dibandingkan dengan lobster yang sudah dewasa.  

"Yang dijual benih lobster atau benur. Penjualan benur ke luar negeri justru merugikan para nelayan sendiri karena harganya lebih murah," katanya.

5. Benur ditangkap, bisa kurangi lobster di perairan Indonesia

Kunjungi Jember, Menteri Susi ke Pantai Pancer hingga Beri Imbauan Inihumas Pemkab Jember

Ia menjelaskan harga benur yang dijual di pasaran sekitar Rp35 ribu per kilogram, kemudian para pedagang di luar negeri memeliharanya hingga berukuran 8 ons, sehingga harga jualnya bisa lebih tinggi. 

"Saya ini pelaku dan pembeli lobster, jadi tahu sekali. Kalau kecil-kecil diambil maka habis nanti lobster di perairan Indonesia, jadi yang rugi ya nelayan sendiri," ucapnya. 

Susi mengatakan Vietnam tidak memiliki lobster, namun saat ini ekspornya mencapai 30.000 ton. Hal tersebut dipicu masih maraknya perdagangan benur di sejumlah daerah, termasuk di Kabupaten Jember dan benur-benur tersebut diperdagangkan ke luar negeri dengan harga yang cukup murah berkisar Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram.

"Padahal dulu saat saya menjadi pedagang lobster, pernah mendapatkan kiriman 30 ton sebulan dari Kecamatan Puger," katanya.

Baca Juga: Menteri Susi hingga Bunda Maia, Menawan Berbalut Tenun di JFW 2019

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya