Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Paspor Salah Tahun, Satu Jemaah di Tulungagung Batal Haji Tahun Ini 

Jemaah Calon Haji asal Tulungagung saat mengikuti pembekalan. IDN Times/Bramanta Pamungkas

Tulungagung, IDN Times - Satu Jemaah Calon Haji (JHC) asal Kabupaten Tulungagung tertunda keberangkatannya tahun ini. Jemaah tersebut mengalami kendala pada bagian paspornya. Tahun lahir di paspor tidak seusai dengan asli sehingga menyebabkan keberangkatannya tertunda. Meskipun begitu, jemaah tersebut akan menjadi prioritas pemberangkatan haji tahun depan.

1. Usia yang muncul di paspor lebih tua

Jemaah Calon Haji asal Tulungagung saat mengikuti pembekalan

Kepala Kantor Kemenag Tulungagung, Muhajir menerangkan tahun kelahiran jemaah yang tertera di paspor adalah tahun 1949. Padahal tahun kelahiran asli jemaah adalah 1969. Adanya pembatasan usia JCH tahun ini yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi membuat jemaah ini tertunda keberangkatannya.

Jemaah harus melakukan perbaikan paspor terlebih dahulu sebelum berangkat haji. "Saat dilakukan scan paspor usianya lebih dari 65 tahun, padahal aslinya kelahiran tahun 1969," ujarnya, Selasa (24/05/2022).

2. Belum diketahui kapan berangkat

Jemaah Calon Haji asal Tulungagung saat mengikuti pembekalan

Menurut Muhajir, terdapat 400 JCH asal Tulungagung yang berangkat tahun ini. Jumlah tersebut diperkirakan masih bisa bertambah lagi sewaktu-waktu. Hal ini dikarenakan adanya jemaah yang masuk kuota cadangan sehingga jumlah total bisa bertambah. Belum diketahui pasti kapan jadwal keberangkatan JCH ini.

Pihak Kemenang masih akan menunggu informasi terbaru terkait pembagian kloter dan jadwal keberangkatan haji. "Kloter juga masih belum dibagi, kita belum tahu masuk kloter berapa dan berangkat kapan," terangnya.

3. Jemaah diminta selalu jaga kesehatan

Jemaah Calon Haji asal Tulungagung saat mengikuti pembekalan

Mereka yang berangkat haji tahun ini rata-rata mendaftar pada 2011 lalu, dan sudah melunasi biaya haji di tahun 2020. Para jemaah seharusnya berangkat di tahun 2020, namun adanya pandemik COVID 19 membuat keberangkatan tertunda selama 2 tahun. Selain diharuskan sudah dua kali vaksin COVID-19, para jemaah juga diminta untuk selalu menjaga kondisi kesehatan sebelum berangkat.

"Kalau mau ada acara selametan atau syukuran maksimal 1 minggu sebelum berangkat sehingga masih ada waktu untuk istirahat," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us