[UPDATE] 8.794 Sapi di Jatim Terinfeksi PMK

Virus PMK menyebar ke 23 kabupaten dan kota di Jatim

Surabaya, IDN Times - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah menyebar di 23 kabupaten/kota di Jawa Timur (Jatim). Kini daerah tersebut berstatus zona kuning. Total ada sebanyak 8.794 sapi yang terjangkit penyakit ini. Dari jumlah tersebut, 1.482 sapi dinyatakan telah sembuh.

1. Rincian 23 kabupaten/kota yang terinfeksi PMK

[UPDATE] 8.794 Sapi di Jatim Terinfeksi PMKIlustrasi pemeriksaan kesehatan mulut sapi. (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Berdasarkan data Posko Terpadu Penanganan PMK Hewan Ternak Pemprov Jatim per tanggal 24 Mei 2022, 23 daerah yang berstatus zona kuning antara lain, Bangkalan, Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Malang, Kota Malang, Kota Batu, Mojokerto, Kota Mojokerto dan Magetan.

Kemudian, Madiun, Kota Madiun, Kota Probolinggo, Probolinggo, Pasuruan, Kota Pasuruan, Lumajang, Jember, Bondowoso dan Jombang. Lima kasus aktif terbanyak, Lumajang 1.595 kasus, Gresik 1.531 kasus, Mojokerto dengan 1.175 kasus, Probolinggo dengan 972 kasus dan Sidoarjo 862 kasus.

Baca Juga: 6.500 Sapi Jatim Terjangkit PMK, Langkah Pemerintah Bikin Meradang

2. Pencegahan dilakukan di 15 kabupaten/kota

[UPDATE] 8.794 Sapi di Jatim Terinfeksi PMKIlustrasi Hewan ternak di RPH dilakukan penyemprotan untuk cegah PMK. (dok. Diskominfo Kota Surabaya)

Sementara 15 kabupaten/kota yang masih bebas PMK ialah Sampang, Pamekasan, Sumenep, Banyuwangi, Situbondo, Ngawi, Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Nganjuk, Kota Kediri, Kediri, Kota Blitar dan Blitar. Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan,vhewan ternak di daerah tersebut bisa menyuplai kebutuhan sapi bagi daerah yang memerlukan. Termasuk untuk hewan kurban Idul Adha.

“Pusvetma dan Tim Pakar saya minta membuat exercise secara lebih detail terutama melakukan proteksi terhadap 15 kabupaten kota yang saat ini masuk kategori zona hijau,” ujarnya usai rakor di Pusvetma, Surabaya, Rabu (25/5/2022).

“Nah kita lindungi kota/kabupaten yang berbatasan langsung dengan wilayah zona kuning atau merah. Karena kita lihat, beberapa daerah misalnya Pangkal Pinang itu suplai sapinya dari Madura. Sehingga perlu kita pikirkan bagaimana tetap bisa suplai ke sana secara aman,” dia menambahkan.

Proteksi yang dimaksud misalnya dengan pengiriman sapi melalui jalur penyeberangan laut. Tentunya dengan tidak melewati kawasan zona kuning. "Bahkan kalau memungkinkan nanti kita minta izin ke Menteri Perhubungan untuk bisa direct,” kata Khofifah.

3. Lalu lintas hewan diawasi ketat

[UPDATE] 8.794 Sapi di Jatim Terinfeksi PMKIlustrasi sapi. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Mantan Menteri Sosial (Mensos) ini menambahkan, mobilitas pengiriman hewan ternak di daerah mataraman juga perlu diproteksi dengan baik. Misalnya dengan tidak mengirimkan hewan ternak yang dari zona kuning melewati daerah zona hijau.

“Nah  proteksi-proteksi seperti ini membutuhkan komitmen kita semuanya. Apakah dari kabupaten atau kota, camat sampai di tingkat desa, babinsa, babinkamtibmas, sama-sama kita menjaga,” tuturnya

“Maka melalui momen ini saya rasa kita semua harus memiliki tujuan dan pemikiran yang sama. Agar semua pihak hingga lini terbawah bisa bergerak dan mengendalikan penyebaran PMK,” tambah Khofifah

Komitmen untuk melakukan proteksi di wilayah yang masih tergolong zona hijau PMK menurut Khofifah adalah upaya untuk menghindari para jagal yang masuk ke desa -desa dan menawar  ternak dengan harga yang sangat murah. Kita jaga dan kita lindungi ternak dan peternak kita.

“Ini mendekati momen Idul Adha, kita harus cegah para pembeli sapi khususnya jagal  yang mulai  masuk ke desa-desa dan menawar sapi dengan harga sangat murah. Kita jaga dan lindungi agar peternak tetap tenang,” pungkasnya.

Baca Juga: Wabah PMK Serang Sapi Jatim, Mentan: Isolasi Lokal

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya