Polda Jatim Patroli Siber, Buru Calo dan Penipu Plasma Konvalesen

Kalau ada temuan, masyarakat diminta melapor

Surabaya, IDN Times - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Timur (Jatim) ikut turun tangan terkait adanya dugaan penipuan dan calo plasma konvalesen. Dugaan itu pertama kali diungkap oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Jatim. Kepolisian pun mengerahkan Subdit V Siber.

1. Polisi lakukan patroli siber di medsos

Polda Jatim Patroli Siber, Buru Calo dan Penipu Plasma KonvalesenIlustrasi (IDN Times/Helmi Shemi)

Direktur Ditreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Farman mengatakan, Subdit V Siber telah bergerak untuk melakuka  patroli siber di media sosial. Sebab berdasarkan penuturan PMI Jatim, para penipu dan calo plasma konvalesen ini memanfaatkan media sosial dalam menjalankan aksinya.

"Kami dari Ditreskrimsus Polda Jatim melakukan patroli siber di media sosial," tegasnya dikonfirmasi, Kamis (29/7/2021).

2. Ajak masyarakat aktif melapor jika ada temuan

Polda Jatim Patroli Siber, Buru Calo dan Penipu Plasma KonvalesenIlustrasi pendonor plasma konvalesen saat sedang berada di PMI Kabupaten Bogor (IDN Times/Rubiakto)

Supaya lebih mudah mengungkap kasus ini, perwira dengan tiga melati emas ini mengajak masyarakat yang menjadi korban segera melaporkan ke polisi. Farman berpesan agar tak mudah percaya jika ada pihak yang membantu mendonorkan plasma konvalesen, namun meminta tebusan uang dengan jumlah fantastis.

"Imbauannya masyarakat harus hati-hati jika ada pendonor yang meminta sejumlah uang dan laporkan jika menemui modus penipuan ini," pesan Farman.

Baca Juga: PMI Jatim Ungkap Plasma Konvalesen Jadi Ajang Bisnis hingga Penipuan

3. PMI Jatim ungkap plasma konvalesen jadi ajang bisnis hingga ada penipuan

Polda Jatim Patroli Siber, Buru Calo dan Penipu Plasma KonvalesenPerawat menunjukan plasma konvalesen milik pasien sembuh COVID-19 di Unit Donor Darah (UDD) PMI DKI Jakarta, Senin (21/6/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.

Sebelumnya, Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur (Jatim), Edi Purwinarto membeberkan sejumlah informasi terkait penyalahgunaan plasma konvalesen. Ada yang menjadikan sebagai ajang bisnis, ada pula yang melakukan penipuan.

"Terakhir ini ada informasi ternyata menjadi ajang bisnis, inilah yang barangkali menyimpang dari misi kemanusiaan, ada terjadi yang kita terima, ada penipuan sudah ditransfer terus kemudian pendonor tidak ada," ujarnya, Rabu (28/7/2021).

Terkait plasma konvalesen yang dipakai ajang bisnis, Edi telah membuktikannya. Ia sendiri baru-baru ini menerima pesan singkat melalui WhatsApp (WA) berisi brosur yang menawarkan plasma konvalesen. Harga yang dipatok terbilang sangat fantastis.

"Saya juga membaca ada tawaran Rp20 juta per kantong PK (plasma konvalesen), ditawari brosur," ungkapnya.

Sedangkan soal penipuan, Edi tak menyebut rinci. Hanya saja pihaknya telah mendapatkan informasinya. Seperti halnya ada warganet yang curhat kalau pelaku penipuan plasma konvalesen kerap memanfaatkan media sosial.

Baca Juga: Calo Plasma Konvalesen Tobatlah, Polisi Sudah Turun Tangan!

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya