Pengalaman Adit Dampingi Istri Lahiran di Tengah Pandemik COVID-19

Surabaya, IDN Times - Jarum jam terus merangkak ke pukul 16.30 WIB, Jumat (30/7/2021). Kala itu, Praditya Fauzi sibuk bersiap mengantarkan istrinya, Firdamaya Aulia yang akan melahirkan. Tentunya, persalinan ini menjadi pengalaman baru karena dilakukan di tengah pandemik corona.
1. Hanya boleh didampingi suami
Meski baru, Adit tampak tidak terlalu kebingungan. Sebab, ia sudah disarankan dokter kandungan sehari sebelumnya supaya segera membawa sang istri ke rumah sakit lantaran sudah mendekati waktu lahiran. Ia pun segera membawanya ke salah satu rumah sakit di Pucang, Surabaya.
"Karena masih pandemik, yang boleh masuk mendampingi itu cuma satu orang, suaminya saja," ujarnya saat dihubungi, Selasa (3/8/2021). Tak hanya itu, pasien yang akan melahirkan juga wajib swab antigen. "Alhamdulillah negatif," ucapnya.
2. Diberikan opsi lahiran normal atau sesar
Setelah mendapatkan hasil negatif swab antigen, pihak rumah sakit menawarkan kepada keluarga pasien apakah ingin melahirkan secara normal atau sesar. Segala konsekuensi pun dijelaskan oleh rumah sakit untuk dua opsi tersebut.
Tak berpikir panjang, Adit memilih agar istrinya melahirkan secara sesar saja. Ia juga sempat menanyakan apakah bisa memakai BPJS Kesehatan, ternyata pihak rumah sakit menerimanya. "Saya pilih sesar, kemudian tidak boleh lagi mendampingi prosesnya, Sabtunya itu persalinan," ucapnya.
"Biar keluarganya senang, dokter dan suster memperbolehkan pasien bawa HP. Selama proses persalinan sesar itu bisa difoto, jadi ngerti di dalam prosesnya seperti itu," dia menerangkan.
3. Tidak boleh langsung pulang karena tunggu observasi
Sekitar pukul 09.25 WIB, Sabtu (31/7/2021), bayi perempuan berhasil dilahirkan dengan berat 3.050 gram. Adit dan Firda sepakat memberikan nama Nayanika Shahia Praditya. Setelah dilahirkan, sang bayi dan ibunya tidak boleh langsung pulang. Mereka harus menjalani observasi terlebih dahulu.
"Bayiku sempag nelan ketuban, tapi tidak banyak. Terus dicek melalui uji laboratorium dulu, lalu disterilkan juga di ruangan bayi. Kemudian baru diberikan ke ibunya," jelas Adit.
Selama tiga hari pascamelahirkan, Firda dan anaknya masih belum boleh pulang. Mereka wajib menunggu hasil laboratorium. Ternyata, hasilnya bagus, kemudian diizinkan pulang hari ini.
Baca Juga: Butuh Tambahan Biaya Persalinan Istri, Pria Ini Nekat Bobol Ruko
4. Persalinan selama pandemik harus melalui proses yang ketat
Wajar jika deg-degan yang dirasakan adit berlebih. Sebab, selama pandemik, proses persalinan memang harus melalui berbagai syarat khsusus. Satgas COVID-19 bahkan membuat aturan untuk ibu melahirkan yang tertuang dalam petunjuk persalinan ibu hamil Nomor: B-4 (05 April 2020)
Aturan-aturan itu misalnya, sebelum menjalani tindakan medis, suhu ibu harus diukur serta menjalani tes COVID-19. Jika positif, ia harus dirujuk ke rumah sakit khusus COVID-19. Selain itu, tenaga medis yang melakukan tindakan harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
Baca Juga: Mahasiswa Unair Teliti Terapi Musik Binaural Beats untuk Persalinan