Duka Dewi, Batal Nikah Setelah Sang Pujaan Hati Dihabisi Rampok

Mereka berencana menikah Desember mendatang

Surabaya, IDN Times - Matanya sayup. Guratan wajahnya tampak lesu. Suaranya rendah. Sekali keluar bergetar seakan tak kuasa menceritakan kenangan bersama sang kekasih yang telah tiada.

Sedih mendalam menyelimuti Dewi Puspitasari (35). Perempuan warga Rejosari Kelurahan Pakal Kecamatan Benowo Surabaya ini merupakan calon istri korban pembunuhan di Tol Pandaan Pasuruan, Rusdianto (41).

1. Komunikasi terakhir pukul 13.30 WIB, Senin (21/10)

Duka Dewi, Batal Nikah Setelah Sang Pujaan Hati Dihabisi RampokDewi Puspitasari saat ditemui di kediamannya, Kamis (24/10). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Dengan perlahan, Dewi menceritakan komunikasi terakhirnya dengan Rusdianto. Waktu itu, Senin (21/10) pukul 13.30 WIB  pemberitahuan pesan WhatsApp dari kekasihnya tak lagi masuk ke gawai Dewi.

Tak menunggu lama, ia segera menelepon sang kekasih. Biasanya dua sejoli ini acap kali saling telepon. Sehari bisa empat sampai lima kali. Tahu ada telepon masuk dari Dewi, Rusdianto segera menerimanya.

Di ujung teleponnya, Dewi hanya mendapat pesan kalau kekasihnya sedang mengais rupiah. "Ngabari waktu di jalan. Yawes nanti dilanjut, aku bawa customer. Gitu pesannya," ujar Dewi.

2. Di dalam mobil korban terdengar suara

Duka Dewi, Batal Nikah Setelah Sang Pujaan Hati Dihabisi RampokDewi mengisahkan komunikasi terakhirnya dengan Rusdianto. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Dewi tahu betul kalau Rusdianto sedang mengemudikan mobil milik saudaranya, Wawan. Mobil Ertiga berwarna putih itu memang dipakai bekerja oleh korban sebagai driver taksi online.

"Suaranya memang seperti di dalam mobil," ucap Dewi.

Dewi ingat betul, sebelum menutup obrolan dengam kekasihnya, ada satu suara lagi yang masuk diteleponnya. Sayangnya, ia tidak bisa memastikan suara lelaki atau perempuan.

"Ada suara selain beliau. Saya dengar satu suara lagi. Samar," kata Dewi.

3. Hingga senja tiba, nomor yang dituju tak lagi merespons

Duka Dewi, Batal Nikah Setelah Sang Pujaan Hati Dihabisi RampokIlustrasi telepon seluler. Pexels.com/Fox

Kegelisahan kembali muncul dari Dewi. Maklum, hingga senja tiba, sang kekasih belum juga menghubunginya. Ia menikmati status WhatsApp sang kekasih sekitar pukul 17.10 WIB. Hingga pukul 19.00 WIB tak ada tanda pesan masuk. Janda yang mempunyai dua buah hati ini segera menghubungi Rusdianto lagi.

Hanya tulisan 'Memanggil 'yang tertera di layar WhatsApp-nya. Beberapa kali dicoba tak kunjung berganti 'Berdering'. Sementara pesan-pesan yang telah dikirim hanya centang satu, tidak ada tanda perubahan menjadi centang dua.

Upaya lain dilakukan Dewi, ia menelepon sang kekasih. Tapi yang menjawab hanyalah operator dengan pemberitahuan nomor yang dituju sedang tidak aktif.

"Jam 19.45 WIB aku hubungi HP (Rusdianto) keadaan off. Nomor duanya off," ungkap Dewi.

4. Tanpa kabar dan lapor polisi, tahu kabar duka di medsos

Duka Dewi, Batal Nikah Setelah Sang Pujaan Hati Dihabisi RampokPixabay

Praktis, malam itu Dewi diselimuti kecemasan. Ia menunggu pagi sembari memikir kondisi sang kekasih. Paginya, ia dan Wawan tak tahan lagi dan segera ke kantor polisi. Tepatnya ke Mapolsek Pakal Polrestabes Surabaya untuk lapor awal, Selasa (22/10).

"Iya lapor ke Polsek dulu, awal," kata Dewi.

Rasa cemas diakui Dewi saat Rusdianto tak diketahui keberadaannya. Sampai akhirnya pada Rabu (23/10), ia mendapat kabar yang menusuk hatinya.

Mata Dewi berkaca-kaca, jalannya sempoyongan, setelah membaca salah satu unggahan akun media sosial. Ternyata, Rusdianto ditemukan sudah tak bernyawa lagi di pingging Jalan Tol Pandaan, Pasuruan.

"Tahunya kemarin (23/10) dari Radio SS, ada postingan di E100," kata Dewi.

Jenazah Rusdianto sendiri ditemukan di tol Pandaan-Malang KM 72.200, Rabu (23/10). Jasadnya dalam kondisi terikat dengan bekas jeratan di leher. Belakangan diketahui, pembunuh Rusdianto adalah Gianto, sang penumpang.

5. Ikuti pemakaman di Ponorogo, harapan nikah di Desember pupus

Duka Dewi, Batal Nikah Setelah Sang Pujaan Hati Dihabisi RampokDewi menunjukkan foto Rusdianto saat masih hidup. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Baca Juga: Leher Terikat Tampar, Sopir Taksi Online Tewas di Tol Pandaan

Dewi pun meminta keluarga Rusdianto untuk ikut pemakaman kekasihnya di Kabupaten Ponorogo. Pada Rabu (23/10) malam, ia pun berangkat. Sepanjang perjalanan ia hanya meratapi nasib pernikahannya.

Rencananya sepasang kekasih ini akan melangsungkan pernikahan pada Desember 2019. Ia hanya ingin berijab sesederhana mungkin. Baginya, terpenting bisa hidup bersama secara sah di mata negara dan agama.

"Sudah setahun lebih, mau nikah Desember besok. Kita tidak acara gimana gimana. Mau nikah sederhana," ungkap Dewi.

Dewi berharap polisi bisa menuntaskan kasus pembunuhan Rusdianto. Ia yakin pembunuh kekasihnya tidak satu orang saja. Sementara yang tertangkap saat ini barulah Gianto (36), warga Wiyung Surabaya. Ia ingin pelaku dihukum berat.

Baca Juga: Eksekusi di Surabaya, Pembunuh Sopir Taksi Online Tol Pandaan Dibekuk

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya