Belasan Nakes RSUD Bangkalan Terpapar COVID-19

Bangkalan, IDN Times - Wakil Direktur Pelayanan medik, RSUD Syarifah Ambami Ratu Ebu, dr. Farhat Suryaningrat membenarkan bahwa pelayanan Instalasi Gawa Darurat (IGD) sedang ditutup sementara. Sebab, ada lonjakan kasus di daerah setempat hingga mengakibatkan tenaga kesehatan dan dokter terpapar.
1. Belasan tenaga kesehatan terjangkit COVID-19
Pihak RSUD, kata dr. Farhat, mencatat ada belasan orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ditambah dengan seorang dokter meninggal dunia usai terinfeksi virus SARS CoV-2. "Totalnya ada sebanyak 18 orang yang terjangkit," ujarnya dikonfirmasi, Minggu (6/6/2021).
Dia memerinci dari jumlah itu yang positif antara lain apoteker, dokter, radiografer, admin ruangan, manajemen, dan satpam masing-masing satu orang. Kemudian analis dan front office masing-masing dua orang. Terbanyak perawat, ada delapan orang yang terpapar.
Baca Juga: Kasus COVID-19 di Madura Melonjak, Suramadu Disekat
2. IGD harus lockdown hingga 8 Juni
Sesuai edaran yang tersebar, IGD RSUD Bangkalan akan lockdown sementara waktu hingga 8 Juni 2021. Karena sekarang ini, pihak rumah sakit dibantu dinas kesehatan setempat sedang melacak alias tracing sumber penularan COVID-19.
"Semoga Selasa kami bisa beroperasi dengan normal," ucap dr. Farhat.
3. Dinkes Jatim benarkan ada peningkatan kasus di Bangkalan
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Jatim, dr. Herlin Ferliana menyampaikan peningkatab kasus terbanyak dilaporkan di Bangkalan. Bahkan, RSUD setempat menutup layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) sejak Sabtu (5/6/2021).
"Iya kelihatannya sudah mulai terjadi peningkatan kasus ini setelah liburan panjang, itu yang kami khawatirkan," ungkap dia.
"Di Bangkalan, terjadi peningkatan kasus, dan benar, direktur RSnya karena ada yang dokter spesialis radiologi yang meninggal, lalu ada beberapa nakes juga terkonfirmasi positif, sehingga mereka mulai hari ini menutup IGDnya," pungkasnya.
Baca Juga: Kasus COVID-19 di Bangkalan Melonjak, IGD Ditutup Sementara