TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Empat Bulan Nganggur Akibat Corona, Pekerja Seni Demo Pendopo Jombang

Mereka terdiri dari penyanyi, hingga perias pengantin

Pekerja seni demo di Pendopo Jombang. IDN Times/Zainul Arifin

Jombang, IDN Times - Selama empat bulan menganggur akibat pandemik COVID-19, ratusan pekerja seni acara hajatan menggelar unjuk rasa di pendopo Kabupaten Jombang, Senin (20/7/2020). Mereka meminta bupati segera membuka kembali izin untuk penyelenggaraan acara hajatan agar mereka dapat bekerja kembali.

Massa yang demonstrasi mulai dari penyanyi, pemusik, tukang sound system, master of ceremony (MC), perias pengantin, hingga pekerja pemasangan tenda hajatan. Untuk para tukang soundsystem, mereka membawa kendaraan, sedangkan para pekerja seni berjalan kaki. Dalam aksinya emreka juga membawa sejumlah poster yang berisi tuntutan dan keluhan akibat pandemik.

1. Tidak pernah dapat bantuan

Demo pekerja seni dan tukang soundsytem di pendopo Jombang. IDN Times/Zainul Arifin

Koordinator aksi, Muntasir mengungkapkan, selama pandemik corona, para pekerja hajatan itu belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Padahal, mereka juga pelaku usaha yang terdampak COVID-19. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, harus menjual sejumlah barang-barang berharga yang dimiliki.

“Kami sangat terdampak dengan larangan ini. Padahal, kami harus memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sekolah juga butuh biaya. Semua kami jual demi kebutuhan hidup,” kata Muntasir yang juga dari paguyuban sound system.

Baca Juga: Dugaan Cabul Anak Kiai di Jombang, Berkas Dikembalikan ke Polda

2. Dukung penerapan New Normal

Demonstrasi pekerja seni dan soudsytem di pendopo Jombang. IDN Times/Zainul Arifin

Setelah hampir empat bulan menganggur, para pekerja acara hajatan itu mengaku tidak tahan lagi jika kondisi tersebut masih terus berlanjut. Mereka tidak bisa lagi bertahan memenuhi kebutuhan hidup jika terus menganggur. Untuk itu, mereka turun jalan dan mendesak bupati Jombang segera membuka kembali izin bagi warga yang akan menyelenggarakan hajatan seperti pernikahan, agar mereka dapat bekerja kembali.

Massa yang melakukan aksi unjuk rasa itu juga mendukung pemberlakuan penerapan new normal atau normal baru di tengah pandemik COVID-19. Ketika mereka diijinkan beraktifitas kembali, akan tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Kami berharap dengan adanya demo ini, kami bisa mengetuk hati bupati untuk memberikan izin membuka kegiatan hajatan di Jombang,” ujar Muntasir.

Baca Juga: Dihantam Corona, Pengusaha Sandal di Jombang Sukses Bikin Kripik Tahu

Berita Terkini Lainnya