3 Warga Tuban Diciduk Sebelum Jokowi Meninjau Kilang Minyak Pertamina
Warga kecewa karena negara merebut paksa tanah mereka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Tiga warga Dusun Pomahan, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban diciduk oleh kepolisian setempat lantaran menolak pembangunan kilang minyak Grass Root Refinery yang akan dioperatori oleh Pertamina. Penangkapan tersebut terjadi pada Sabtu (21/12) atau sebelum Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengunjungi kilang minyak yang dana investasinya juga dibantu oleh Rosneft PJSC, perusahaan asal Rusia.
“Warga yang mayoritas petani sejak setahun belakangan ini makin gencar menolak pembangunan kilang minyak. Mereka mengalami berbagai ancaman, intimidasi hingga upaya kriminalisai. Beberapa waktu terkahir ini tingkat tekanan kepada warga penolak cukup tinggi,” kata Kepala Bidang Kasus Tanah dan Lingkungan di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya, Moh. Soleh, melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Minggu (22/12).
1. Warga sempat mendapat imbauan dari Polres setempat
Sebelumnya, menurut Soleh, Kapolres Tuban sempat mengimbau kepada warga untuk tidak melakukan aksi penolakan. Berbagai atribut aksi, seperti poster atau spanduk, juga ia larang karena dianggap memprovokasi. Dia bahkan mengatakan berani mengambil tindakan apabila imbauan tidak diindahkan.
“Petugas kepolisian pun semakin intensif melakukan pengamanan di sekitar Pomahan, khususnya saat sosialisasi dan pengukuran tanah untuk appraisal atau penilaian tanah,” tambah dia.
Baca Juga: Kilang Tuban, Jokowi Minta Pertamina Ambil Alih Saham Pemilik Lama
Baca Juga: Kilang Tuban, Jokowi Minta Pertamina Bebaskan Lahan dalam Tiga Bulan