Kilang Tuban, Jokowi Minta Pertamina Ambil Alih Saham Pemilik Lama
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tuban, IDN Times- Presiden Joko Widodo mendesak PT Pertamina, agar mengambil alih 20 persen saham yang masih dikuasai oleh pemilik lamanya, Honggo Wendratno. Menurut dia, pengambilan saham itu dinilai sangat penting untuk mempercepat pembangunan kilang minyak PTT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur.
"Makanya tadi saya sudah sampaikan, bulan Januari sudah harus ada kejelasan. Kita minta Pertamina agar mengambil alih 2 persen saham dari pemilik lama. Karena kita sudah berhasil menguasai 98 persen saham," kata Jokowi saat berkunjung ke kilang minyak PTT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Sabtu (21/12).
1. Dapat mengurangi impor BBM
Jokowi menjelaskan, pembangunan kilang minyak terbesar di Indonesia tersebut, diyakini dapat mengurangi impor bahan bakar yang selama ini masih menjadi ketergantungan Bangsa Indonesia. "Setiap tahun kita impor-impor padahal kita bisa membuat sendiri, ini yang sering saya sampaikan bolak-balik di dalam rapat terbatas, rapat paripurna dan lainnya," imbuhnya.
2. Pembangunan sempat terhenti
Dengan melakukan pemgambilalihan saham, pembangunan minyak yang sempat terhenti sejak tahun 1997 bisa kembali berjalan. Imbasnya, Pertamina dapat memproduksi bahan bakar yang dibutuhkan.
"Ini sudah saya tunggu selama 5 tahun sejak tahun 97-98 dibangun dan berhenti. Dan ini merupakan salah satu kilang minyak terbesar di negara kita, yang dapat menghasilkan produk aromatik," jelas dia.
3. Dapat mengolah BBM sendiri
Kilang minyak itu, kata dia, bisa menghasilkan aromatik, seperti, bensin, dan solar. "Ini bisa untuk semuanya oleh sebab itu tadi saya sampaikan kepada Menteri BUMN, Dirut Pertamina tidak lebih dari 3 tahun harus rampung semuanya. Entah itu dengan kerja sama atau ditangani sendiri," tegasnya.
4. Menghemat devisa negara Rp59 triliun
Dengan mengurangi impor, maka pemerintah bisa menghemat devisa negara hingga Rp59 triliun. "Gede sekali. Makanya kita minta, kalau Pak Menteri BUMN tadi mintanya 4 tahun saya minta harus rampung selama tiga tahun. Kalau tidak bisa selesai bilang saja," pungkasnya.
Baca Juga: Kilang Tuban, Jokowi Minta Pertamina Bebaskan Lahan dalam Tiga Bulan