TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Imbas Virus Corona, Agen Travel Wisata di Surabaya Merugi

Banyak yang membatalkan wisata ke luar negeri

Ilustrasi virus corona. IDN Times/Sukma Shakti

Surabaya, IDN Times - Merebaknya virus Corona berdampak pada beberapa sektor. Salah satunya adalah pariwisata.

Sejumlah agen travel di Surabaya merasakan dampaknya. Sejumlah wisatawan yang sudah mem-booking tiket memutuskan untuk menunda keberangkatan. Terutama mereka yang hendak bepergian ke luar negeri, di mana negara yang akan dituju masih terdampak Covid-19.

1. Sejak Ferbruari merasakan kerugian

Ilustrasi uang. IDN Times/Helmi Shemi

Manajer Haryono Tour, Novianti mengakui bahwa pihaknya memang merasakan kerugian akibat virus Corona. Pembatasan terbang sejumlah maskapai ke beberapa negara turut berdampak pada pemesan tiket. Tak sedikit wisatawan yang sebelumnya akan pergi ke Singapura, Tiongkok, Korea Selatan, dan Malaysia mengembalikan tiket yang sudah dipesan.

“Kami gak bisa sebutkan berapa persen pastinya. Yang jelas, data yang kami himpun sejak Februari lalu kami mengalami kerugian. Karena jika maskapai meng-approve refund, maka kami akan refund. Jika tidak menghendaki, kami pun mengikuti kebijakannya,” jelasnya kepada IDN Times, Selasa (3/3).

Baca Juga: Daya Tahan Tubuh Bagus Bisa Tangkal Corona, Ini Saran Profesor Unair

2. Paket wisata ke luar negeri sepi peminat

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Sejauh ini pihaknya tetap melayani pembelian secara normal. Artinya, kantor tetap buka seperti biasa. Hanya saja, harus diakui, penjualan tiket untuk wisata internasional memang mengalami penurunan semenjak virus Corona menyebar.

“Kami masih membuka jasa pembelian tiket dengan normal. Kami juga melayani tamu yang membutuhkan. Tapi, jelas menurun sih penjualannya," ungkap Novi.

Senada dengan Novi, staf Ashanty Tour, Dinda Aulia menungkapkan bahwa pemesanan tiket internasional mengalami penurunan. Pihaknya pun juga merugi.

“Tiap bulan kami selalu bikin penawaran paket wisata, tapi memang peminatnya menurun saat ini. Jelas kami rugi, terlebih dengan biaya pengurusan visa. Penjualan kami rasa menurun, karena tamu (wisatawan) selalu memantau informasi secara global dan sepertinya mereka khawatir juga kalau mau melanjutkan turnya,” jelas Dinda.

3. Rutin berkomunikasi dengan maskapai

Ilustrasi pesawat terbang. unsplash.com/Julian Dufort

Dinda melanjutkan, pihaknya juga rutin berkomunikasi dengan maskapai secara berkala. Terutama untuk refund tiket bilamana maskapai membatalkan penerbangan sewaktu-waktu. Selama ini, seluruh maskapai yang bekerja sama dengan Ashanty Tour sangat kooperatif dalam memberikan informasi.

“Rutin kami hubungi maskapai. Mereka berikan info, kemudian kami sampaikan ke tamu. Syukurlah seluruh tamu yang kami batalkan penerbangannya bisa memahami,” ucap Dinda.

Baca Juga: Siaga Corona, Risma Datangi Lembaga Penelitian Corona di Unair

Berita Terkini Lainnya