Surabaya, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) akan memanggil perwakilan Paguyuban Kepala Desa (Kades) Jawa Timur (Jatim). Pemanggilan ini terkait pencatutan logo pemprov dalam undangan acara silaturahmi bersama Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo.

Kepala Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jatim, Eddy Supriyanto mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi via telepon dengan perwakilan Paguyuban Kades Jatim. Hasilnya, mereka akan memberikan klarifikasi secara langsung ke pemprov.

"Per telepon tadi, mereka besok akan ketemu saya jam 13.00 di kantor (Bakesbangpol Jatim) untuk klarifikasi," ujarnya kepada IDN Times, Senin (17/7/2023).

Terkait pembinaan atau bahkan sanksi yang bakal diberikan kepada Paguyuban Kades Jatim, Eddy masih belum dapat memastikannya. Pihaknya menunggu penjelasan secara langsung dari pihak paguyuban.

"Kita lihat besok saja (apakah sanksi atau pembinaan)," ucap dia.

Eddy juga menjelaskan kalau penggunaan logo pemprov oleh Paguyuban Kades Jatim itu menyalahi aturan. Apalagi dipakai untuk kegiatan berbau politik. "Logo Jer Basuki Mawa Beya, digunakan untuk kop kedinasan pada pemerintahan Pemprov Jatim," tegas dia.

Yang dimaksud Pemprov, sambung Eddy, terdiri dari banyak Aparatur Sipil Negara (ASN). Nah, semua ASN harus taat pada hukum, netral dan tidak berpolitik. "Politik kita (ASN) politik kebangsaan, pelayanan kepada publik dan menyejahterakan masyarakat," kata dia.

"Jadi apabila logo itu dipakai oleh Paguyuban (Kades Jatim) untuk berpolitik, maka sangat merugikan Pemprov Jatim," imbuh Eddy menegaskan.

Terpisah, perwakilan Paguyuban Kepala Desa Jatim, Munawar mengaku salah karena sudah memakai logo tersebut. Pihaknya juga sudah menyampaikan permintaan maaf kepada Pemprov Jatim.

"Kami atas nama koordinator paguyuban perkumpulan Kepala Desa se-Jatim mohon maaf atas kekeliruan menggunakan logo Pemprov Jatim yang kami pasang dalam undangan tersebut," pungkas dia.

Baca Juga: Paguyuban Kades Jatim Pakai Logo Pemprov Undang Ganjar Pranowo