TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita TV SMK Dr Soetomo Siarkan Live Streaming Persebaya Vs Sabah FA

Arek-arek iki keren banget, Lur!

Persiapan kru SWATV saat Live Streaming Persebaya vs Sabah FA (8/2). Dokumentasi Pribadi SWATV

Surabaya, IDN Times – International Friendly Match antara Persebaya Surabaya vs Sabah FA yang berlangsung pada Sabtu lalu (8/2) masih menjadi perbincangan hangat publik Surabaya. Launching tim Persebaya berlangsung super megah. Pertandingan tersebut sukses disiarkan langsung melalui live streaming YouTube Official Persebaya.

Di balik kesuksesan siaran tersebut, ternyata ada peran SMK Dr. Soetomo (Smekdors). Mereka hadir sebagai media partner untuk menyajikan tayangan berkualitas. Seakan tak mau kalah dengan TV komersial lainnya, sekolah yang mendapat julukan sekolah bonek tersebut menunjukkan eksistensinya sebagai TV sekolah yang bisa berdaya.

1. Sudah 2 tahun menyajikan live streaming

Persiapan kru SWATV saat Live Streaming Persebaya vs Sabah FA (8/2). Dokumentasi Pribadi SWATV

Sejak 2018, SWATV (Smekdors Wani TV) sudah menyiarkan beberapa event. Menggandeng TV sekolah yang dahulunya hanya ekstrakulikuler, tayangan tersebut dapat disaksikan melalui YouTube.

Pembina Multimedia dan Produksi Film SMK Dr. Soetomo, Adi menyampaikan bahwa kerja sama dengan pihak ketiga seperti Persebaya, bisa menunjang kegiatan anak didiknya.

“Melalui kerja sama tesebut, anak-anak bisa praktik langsung dan mengasah tanggung jawab,” jelas Adi saat ditemui IDN Times, Senin siang (10/2)

Baca Juga: Ini Misi Persebaya Hadapi Sabah FA dan Piala Gubernur Jatim 2020 

2. Kru SWATV melalui proses seleksi yang ketat

Pembina Multimedia dan Produksi Film SMK Dr. Soetomo, Adi saat ditemu IDN Times (10/2). IDN Times/Tarida Alif

Dalam tiap event-nya, jumlah kru menyesuaikan dengan kebutuhan. Adi mengatakan, saat laga Persebaya kontra Sabah FA, Sabtu lalu, mereka menerjunkan 30 orang kru. Tak main-main, mereka yang menjadi kru sebelumnya telah diseleksi ketat.

“Kita lakukan seleksi kru secara berkala. Biasanya tiap enam bulan sekali. Kami tidak pernah memaksa, namun kami melihat potensi dari minat dan bakat mereka,” kata Adi.

3. Sekolah memberikan dukungan secara penuh

Koordinator Kamera SWATV SMK Dr. Soetomo, Khoirul Anam saat ditemu IDN Times (10/2). IDN Times/Tarida Alif

Persiapan yang dilakukan oleh SWATV pun didukung oleh ketersediaan peralatan yang ada di sekolah. Koordinator Kamera SWATV, Khoirul Anam mengatakan, dukungan secara materiil dari sekolah sudah sangat menunjang.

“Peralatan yang sudah disediakan sekolah ini harganya gak main-main. Hampir seluruh alat kami sudah punya, hanya alat replay kami masih sewa,” ucapnya.

4. Sempat kesulitan mengoperasikan alat siaran

Persiapan jelang Live Streaming SWATV (8/2). Dokumentasi Pribadi SWATV

Meskipun sekolah telah membekali para kru tentang ilmu broadcasting, tapi tetap saja ada hambatan yang dirasakan. Anam menambahkan, pada awal-awal mencoba alat siaran, para kru sempat kebingungan untuk mengoperasikannya.

“Gak semua orang sering pegang alat-alat itu, awalnya pasti kesusahan. Saya pun juga kadang blank,  kayak meraba gitu kalau mau mengoperasikan. Tapi kalau sudah lancar, ya gampang,” jelas pria yang juga merupakan alumnus Smekdors tersebut.

Baca Juga: Sukses Kalahkan Sabah FA, Aji Santoso Puji Para Pemain Baru

Berita Terkini Lainnya