TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral Warga Buang Sampah di Sungai Kampung Warna Warni Jodipan

Isu sampah di Kampung Warna Warni sudah lama jadi perdebatan

Video viral warga buang sampah di Sungai Brantas Kampung Warna Warni Jodipan. (Twitter/@raymond_valiant)

Malang, IDN Times - Video warga yang tengah membuang sampah di Sungai Brantas Kampung Warna Warni di Desa Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang viral di media sosial. Video tersebut diambil dari bawah Jembatan Brantas, terlihat seorang pria memanggul tong sampah dan dengan mudahnya membuat sampah yang dibungkus beberapa kantong plastik ke sungai.

Yang mengejutkan, saat pemilik video mengarahkan kameranya ke atas, ada hujan plastik dari atas jembatan. Ternyata dari atas jembatan juga ada orang yang membuang sampah.

Video yang di-posting akun Twitter @raymond_valiant sudah ditonton sebanyak 4604 kali, mendapatkan 35 komentar, 106 kali di-retweet, dan 153 kali di like.

"Video pembuangan sampah ke Sungai Brantas sekitar Kampung Warna-Warni dan Tridi yang diunggah grup keluhan publik Kota Malang di WhatsApp. Buang sampah seenaknya memang gangguan mentalitas (sebagian) warga kota ini," tulis Raymond.

Baca Juga: Info Wisata Kampung Warna-warni Jodipan: Rute, Harga Tiket, dan Tips

1. Jadi perhatian internasional

Kampung Warna Warni Jodipan. (Instagram/kampung_warna_warni)

Direktur Asosiasi Komunitas Sungai (AKSI) Nusantara, Prigi, menyoroti peran Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas dan Perum Jasa Tirta I Malang karena lali dan membiarkan membuang sampah sembarang di sungai. Menurutnya kejadian ini sidah menjadi sorotan internasional, sehingga memperburuk citra Indonesia akan kesadaran lingkungan.

"Pengelola sungai harus bisa menjaga dan mengelola Brantas agar warga tidak buang sampah ke sungai," tegasnya saat dikonfirmasi pada Jumat (23/12/2022).

2. Tuntut pertanggungjawaban Pemkot Malang dan Gubernur Jawa Timur

Ilustrasi sampah di pinggir sungai. (Unsplash)

Prigi juga menuntut pertanggungjawaban Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dan Gubernur Jawa Timur. Pasalnya pemerintah daerah dianggap gagal untuk mengedukasi masyarakatnya. Selain itu ia menuntut agar dikeluarkan anggaran untuk pengelolaan sampah terutama untuk perkampungan di pinggir sungai.

"Pemerintah daerah harus menyediakan tempat sampah yang layak bagi warganya. Pemkot harus bisa mengalokasikan anggaran untuk pengelolaan sampah warga bantaran sungai. Tapi BBWS dan PJT I sebagai pengelola sungai harusnya merasa malu juga, karena tak bisa jaga Sungai Brantas bersih dari sampah," tegasnya.

Baca Juga: Setahun Vakum, Kampung Warna Warni Jodipan Sepi Pengunjung 

Verified Writer

Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya