TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terduga Teroris yang Ditangkap di Surabaya Karyawan Ponpes di Malang

Terduga teroris bekerja sebagai pegawai toko roti

Ilustrasi - Penangkapan Teroris oleh Densus 88 (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)

Malang, IDN Times - Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror pada Selasa (23/05/2023) siang menangkap terduga teroris di Sidorukun 06 RT.03/RW.01, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya. Orang tersebut ternyata bernama Yudo Ratmiko (48) Jalan Kyai Pasreh Jaya Nomor 89, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Kapolres Malang, Kombespol Budi Hermanto membenarkan jika terduga teroris yang ditangkap di Surabaya adalah warga Kota Malang. Namun, ia menegaskan jika ia tidak bisa memberi keterangan lebih lanjut karena ini adalah kewenangan Densus 88.

"Memang benar tapi nanti biar dari Densus 88 yang berikan komentar, Polresta hanya mendampingi saja," terangnya saat dikonfirmasi pada Rabu (24/05/2023) sore.

Baca Juga: Densus 88 Geladah Rumah Terduga Teroris di Sido Rukun Surabaya 

1. Terduga teroris ternyata tinggal di Pondok Pesantren Putri Huurun Inn Kota Malang

Ketua RT.03/RW.01, Miftahul Huda. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Ketua RT.03/RW.01, Miftahul Huda membenarkan jika Yudo Ratmiko adalah warganya. Ia sehari-hari juga bolak-balik mengunjungi Pondok Pesantren Putri Huurun Inn Jalan Labu Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Pasalnya Yudo sehari-hari bekerja sebagai karyawan toko roti yang dimiliki pengasuh Pondok Pesantren Putri Huurun Inn.

"Dia (Yudo) baru tiga hari lalu masih ada di pondok untuk bekerja di toko roti milik pondok tersebut. Katanya mau training kerja di sana," terang Miftahul Huda saat didatangi di kediamannya.

Ia kemudian dikejutkan kalau kemarin Yudo ditangkap oleh Densus 88 karena diduga sebagai teroris. Ia mengaku tidak mengetahui keseharian Yudo secara detail. Pasalnya mereka juga jarang bertemu.

2. Ketua RT belum diketahui apakah Yudo memang tinggal di Pondok Pesantren Huurun Inn Kota Malang

Lokasi Pondok Pesantren Putri Huurun Inn. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Kepada jurnalis IDN Times, Miftahul Huda belum mengetahui apakah Yudo tinggal di pondok pesantren tersebut. Namun ia mengira tidak mungkin ia tinggal di sana, pasalnya Pondok Pesantren Huurun Inn adalah pesantren khusus putri. Dan selama 3 hari menjadi karyawan, ia belum mendapat laporan dari pihak pondok pesantren.

"Kalau tinggal sih sepertinya engga, karena pondoknya khusus perempuan. Warga mana aslinya juga tak tahu, karena belum pernah laporan ke sini, mangkannya saya juga curiga," bebernya.

Ia bahkan sebenarnya tidak pernah mengetahui kalau Pondok Pesantren Huurun Inn Kota Malang oernah membuka lowongan kerja di toko roti. Oleh karena itu, ia juga bingung siapa yang membawa Yudo ke lingkungannya sejak 3 hari lalu.

Baca Juga: Safari Politik di Malang, Anies Sindir Pemerintah Soal Keadilan

Verified Writer

Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya