Pengusaha Hotel di Malang Kian Resah dengan Menjamurnya Bisnis Open BO
Bisnis Open BO tengah diberantas di Kota Malang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Bisnis prostitusi di Kota Malang kian menjamur melalui media sosial seperti WhatsApp, Michat, Twitter, hingga Facebook. Hal ini banyak disayangkan karena Malang dikenal sebagai kota pendidikan. Tak cuma masyarakat yang resah, para pengusaha hotel, mereka menjadi pihak yang harus menuai getahnya. Pasalnya, para wanita tunasusila ini menjadikan hotel sebagai lokasi memadu kasih.
Wali Kota Malang, Sutiaji pun telah memberikan himbauan kepada lurah hingga camat agar memantau wilayahnya lewat media sosial yang sering digunakan untuk bertransaksi seks. Hal ini iuga disambut oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang. Mereka setuju dengan langkah yang diambil oleh Sutiaji.
Baca Juga: Masih Ada yang Coba-coba Prostitusi Terselubung di Dolly
1. PHRI sudah sampaikan imbauan Wali Kota Malang kepada para pengusaha hotel di Malang
Ketua PHRI Kota Malang, Agoes Basuki mengatakan, pihaknya sudah menghubungi para pemilik hotel untuk mendukung langkah Wali Kota Malang. Salah satunya dengan memasang imbauan larangan melakukan kegiatan prostitusi.
"Sistemnya agar hotel yang ada di Malang menempelkan imbauan di tempatnya. Bisa berupa tulisan atau ilustrasi bahwa para tamu yang datang dilarang untuk memanfaatkan tempat tersebut sebagai bisnis prostitusi," tegasnya saat dikonfirmasi pada Senin (12/12/2022).
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.