TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gempa Bumi di Malang Akibat Deformasi Lempeng Indo-Australia

Gempa tidak berpotensi tsunami

Ilustrasi alarm gempa. (IDN Times/Arief Rahmat)

Malang, IDN Times - Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG) mengungkapkan jika gempa magnitude 5,1 yang terjadi di Malang, Selasa, (17/1/2022) diakibatkan deformasi atau perubahan bentuk pada batuan dalam Lempeng Samudera Indo-Australia. Lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi intraslab kedalaman menengah.

"Gempa yang terjadi diakibatkan deformasi pada batuan dalam lempeng samudera Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," terang Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono pada Selasa (17/01/2023).

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,1 di Malang, Warga: Patung Klenteng Goyang

1. Lokasi gempa di barat daya Kabupaten Malang

Data lokasi gempa magnitude 5,1 di Kabupaten Malang. (Dok. BKMG Karangkates)

Gempa tektonik yang terjadi pada pukul 11.36 WIB ini disebut berpusat di laut yang berjarak sekitar 111 kilometer barat daya Kabupaten Malang. Gempa ini memiliki kedalaman 65 kilometer dari permukaan bumi.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 4,8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,14° LS ; 112,48° BT," bebernya.

2. Gempa dirasakan di beberapa wilayah selatan Malang

Ilustrasi gempa. (IDN Times/Sukma Shakti)

Gempa ini berdampak pada getaran yang dirasakan beberapa wilayah di Kabupaten Malang seperti Karangkates dan Sumbermanjing Wetan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah). Sementara di Kepanjen, Lumajang, Malang dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).

"Sementara di Badung, Blitar, Trenggalek, Pacitan, Bondowoso dengan skala intensitas II MMI. Atau artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," ucapnya.

Gempa ini juga tidak berpotensi menyebabkan tsunami. Namun, warga yang tinggal di pesisir tetap diminta untuk waspada. "Hingga pukul 12.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau aftershock," ujar dia.

Baca Juga: Gempa Pacitan, BPBD: Tak Ada Kerusakan dan Korban Jiwa

Verified Writer

Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya