TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wabah PMK, Permintaan Susu Sapi Segar Tetap Normal

Kelompok di Madiun ini jual 200 - 250 liter per hari

Pengecekan sapi perah dari penyakit mulut dan kaki di Kabupaten Madiun Jumat (13/5/2022). IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Madiun, IDN Times - Permintaan susu segar dari ternak sapi perah di kabupaten Madiun tetap stabil di tengah merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Kelompok peternak sapi perah Nedyo Rahayu, Desa Kresek, Kecamatan Wungu, misalnya, masih dapat menjual 200 - 250 liter susu segar setiap hari.

"Alhamdulillah, tidak ada pengaruhnya terhadap penjualan susu segar," kata Kuswanto, Ketua Kelompok Nedyo Rahayu, Jumat (13/5/2022).

Baca Juga: Cegah Wabah PMK, Pasar Hewan Malang Ditutup Sementara 

1. Tetap antisipasi penularan PMK

Pengecekan sapi perah terhadap penyakit mulut dan kuku di Kabupaten Madiun. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Kendati demikian, pihak peternak tetap mengantisipasi sapi terjangkit PMK. Cara yang dilakukan dengan menjaga kebersiham kandang. Selain itu, memberikan nutrisi yang cukup bagi sejumlah sapi milik kelompok tersebut.

"Tidak ada ramuan khusus. Yang penting tetap diberi makan rumput gajah, konsentrat, dan mineral," ujar Kuswanto.

2. Susu sapi dinyatakan tetap layak konsumsi

Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Kabupaten Madiun, Drh V.Bagus Sri Yulianta. IDN Times/Nofika D.N

Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, Kabupaten Madiun, Drh V.Bagus Sri Yulianta menyatakan bahwa susu sapi perah yang terjangkit PMK tetap bisa dikonsumsi. Namun, harus diolah dengan suhu lebih dari 70 derajat celcius.

"Susu tetap bisa dikonsumsi. Tapi, hingga saat ini belum ada hewan ternak di Kabupaten Madiun yang terkena atau terindikasi PMK," ujar Bagus di sela pengecekan ternak sapi di Kelompok Nedyo Rahayu, Desa Kresek, Kecamatan Wungu.

 

Baca Juga: Wabah PMK, 734 Sapi Dilarang Bongkar di Pelabuhan Tanjung Perak

Berita Terkini Lainnya