Cegah Wabah PMK, Pasar Hewan Malang Ditutup Sementara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Malang menutup pasar hewan sementara waktu untuk mengantisipasi penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi. Hal tersebut sesuai dengan SE Bupati Malang yang dikeluarkan pada Kamis (12/5/2022 dengan nomor 800/3699/35.07.201/2022.
1. Batasi lalu lintas hewan ternak dari dan menuju Kabupaten Malang
Sedikitnya ada lima poin utama yang dituangkan dalam SE tersebut. Pertama adalah membatasi lalu lintas hewan ternak yang hendak keluar ataupun masuk ke Kabupaten Malang. Kemudian menutup seluruh pasar hewan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Pemkab juga sementara membatasi operasional tempat pemotongan hewan (TPH) milik pribadi dan mengalihkan pemotongan ke Rumah Pemotongan Hewan.
"Keputusan tersebut sudah dipertimbangkan. Untuk perubahannya melihat kondisi lebih lanjut," papar Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang Nur Cahyo, Jumat (13/5/2022).
Baca Juga: 122 Ekor Sapi di Malang Terindikasi Terinfeksi PMK
2. Pasar hewan diduga jadi pusat penyebaran PMK
Nurcahyo menambahkan bahwa sejauh ini pasar hewan diduga menjadi titik awal penyebaran PMK. Karena di pasar hewanlah semua hewan ternak ada dan diperjual belikan. Hal itu membuat penularan penyakit PMK terjadi yang kemudian menyebar ke ternak lain. "Penularannya memang tidak bisa diprediksi. Tetapi memang di pasar hewan, cukup banyak ternak datang dan pergi," katanya.
3. Bentuk tujuh tim untuk periksa hewan ternak
Upaya lain yang dilakukan oleh Pemkab Malang adalah dengan membentuk tujuh tim yang disebar di 33 kecamatan. Tim tersebut ditugaskan untuk memeriksa hewan ternak yang terindikasi terinfeksi PMK. Para peternak juga diminta untuk berkoordinasi dengan tim yang diturunkan untuk pemeriksaan kesehatan rutin.
"Jadi para peternak ini punya kontaknua petugas. Ketika ada ternak yang sakit mereka bisa menghubungi petugas," sambungnya.
4. Sosialisasikan cara pencegahan
Selain membantu menangani ketika ada ternak yang sakit, Nurcahyo menyebut bahwa petugas yang diterjunkan di lapangan juga harus memberi edukasi kepada masyarakat khususnya peternak. Utamanya untuk upaya pencegahan serta penanganan pertama ketika ternaknya terindikasi PMK. Untuk pencegahan tentunya peternak diminta untuk rutin membersihkan kandang ternak secara rutin.
"Kalau untuk penanganan awal bisa diberikan antibiotik, vitamin serta obat. Ternak yang terindikasi terinfeksi PMK juga harus dipisahkan sementara agar tidak menulari ternak lainnya," pungkasnya.
Baca Juga: Puluhan Sapi di Kota Batu Diduga Terjangkit PMK